Kamis 03 Dec 2015 17:58 WIB

Anda Sulit Lepas dari Kecanduan Rokok? Mungkin Ini Jawabannya

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).
Foto: Antara
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti dari Zhejiang University Cina menemukan sebuah gen yang mempengaruhi bisa atau tidaknya seseorang lepas dari ketergantungan rokok. Para peneliti menjuluki gen tersebut dengan nama Taq1A.

Peneliti mengungkap bahwa gen Taq1A ini dapat membuat pecandu rokok sulit terlepas dari rokoknya jika gen tersebut mengandung protein tertentu. Gen Taq1A ini memiiki peranan untuk memproses pembentukan dopamin yang merupakan hormon pada otak. Hormon yang dilepas saat seseorang merokok oleh gen Taq1A ini, terang peneliti, berhubungan dengan rasa kepuasan.

Dilepasnya hormon dopamin oleh Gen Taq1A saat seseorang sedang merokok ini dipercaya memegang peranan penting terhadap kecanduan rokok. Pasalnya dopamin yang dilepas saat seseorang merokok ini menyebabkan terbangunnya ketergantungan pada nikotin yang berada dalam rokok.

Para peneliti dari Zhejiang Unversity juga menemukan bahwa setidaknya ada tiga variasi dari gen Taq1A ini. Ketiga variasi tersebut ialah A1/A1, A1/A2 serta A2/A2. Berdasarkan penelitian, orang yang memiliki gen Taq1A dengan variasi A2/A2 lebih mudah untuk melepaskan diri dari kecanduan rokok. Sedangkan mereka yang memiliki variasi A1/A1 serta A1/A2 cendrung lebih susah melepaskan diri dari rokok.

"Penelitian terhadap saudara kembar dan keluarga juga mengindikasikan bahwa kebiasaan merokok dipengaruhi oleh faktor genetik dan juga lingkungan," terang salah satu peneliti Zhejiang University, Yunlong Ma.

Peneliti Ma belum dapat menyimpulkan apakah variasi dari gen Taq1A dapat mempengaruhi gen lainnya, DRD2, yang dikenal juga berhubungan dengan perilaku ketergantungan pada alkohol, obat-obatan, serta rokok. Karena itu, Ma berencana untuk melakukan penelitian ini lebih jauh lagi sehingga dapat mengetahui seperti apa hubungan antara kedua gen ini dalam perannya terhadap kecanduan rokok.

Penelitian yang dilakukan Ma dan rekan-rekannya dalam meneliti Taq1A melibatkan 22 penelitian sebelumnya, dengan total relawan sebesar 9.487. Hasil penelitian tersebut diterbitkan oleh Ma dan rekan-rekannya dalam Transnational Psychiatry.

Dalam penelitian tersebut, Ma dan rekan-rekannya menunjukkan bukti dan kemungkinan bahwa gen, daripada sekedar tekad, memiliki andil yang lebih besar dalam kebiasaan merokok.

 

Baca juga:

Hati-Hati, Sikap Apatis Bisa Jadi Tanda Anda Miliki Penyakit Jantung

Yuk, Kenali Penyebab Timbulnya Sakit Punggung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement