Rabu 11 Nov 2015 09:39 WIB

Beli Obat Flu Hanya Buang-Buang Uang?

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indira Rezkisari
Untuk membantu mendongkrak daya tahan tubuh vaksin flu bisa diberikan.
Foto: EPA
Untuk membantu mendongkrak daya tahan tubuh vaksin flu bisa diberikan.

REPUBLIKA.CO.ID, Ada begitu banyak merek obat flu dan demam yang beredar di pasaran saat ini. Para produsen obat tersebut biasanya juga gencar melakukan promosi lewat iklan-iklan yang bergentayangan di TV dan radio. Masing-masing produsen itu pun mengklaim produknya sebagai obat yang paling ampuh dalam meredakan influenza.

Akan tetapi, ada baiknya Anda mulai menyimpan uang dari sekarang, daripada membelanjakannya untuk membeli obat flu. Pasalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice pada September lalu mengungkap temuan yang cukup mengejutkan.

Di situ disebutkan, senyawa fenilefrin yang ditemukan hampir di semua obat flu ternyata tidak memiliki kinerja penyembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan plasebo (zat yang terlihat menyerupai obat, namun sebenarnya tidak memiliki efek sama sekali).

Fenilefrin sendiri selama ini diklaim memiliki fungsi sebagai dekongestan, yakni menciutkan selaput lendir hidung. “Orang-orang yang mengalami hidung tersumbat layak mendapatkan bantuan dari obat-obatan yang efektif, tapi bukan fenilferin,” ujar profesor farmasi dan pediatri di University of Florida, Leslie Hendeles, seperti dilansir dari Independent, Rabu (11/11).

Penelitian lain yang didanai oleh perusahaan farmasi Merck (yang tahun lalu menjual obat alergi yang mengandung dekongestan untuk menyaingi Bayer), juga meragukan efektivitas fenilefrin dalam meredakan flu dan alergi. Bahkan, sebuah studi yang dilakukan pada 2009  mengungkap, penggunaan senyawa pseudoefedrin lebih efektif dibandingkan fenilefrin. Namun demikian, obat yang mengandung pseudoefedrin tidak dijual bebas dan hanya bisa diperoleh dengan dari apoteker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement