Jumat 17 Jul 2015 10:01 WIB

Begini Cara Teknologi Kurangi Daya Ingat

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Teknologi memiliki efek samping mengurangi daya ingat, gejala ini disebut digital amnesia.
Foto: Republika/Prayogi
Teknologi memiliki efek samping mengurangi daya ingat, gejala ini disebut digital amnesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Temuan baru menyatakan teknologi memiliki dampak terhadap daya ingat manusia. Teknologi ternyata bisa menyebabkan digital amnesia. Manusia kini mengandalkan perangkat digitalnya untuk menyimpan memori.

“Setelah semua, kemungkinan Anda untuk kehilangan ingatan tidak relevan (seperti rincian rekening bank lama) dan membebaskan ruang untuk kenangan penting. Melupakan menjadi tidak membantu ketika itu melibatkan kehilangan informasi yang perlu Anda ingat,” ujar ilmuwan saraf, Kathryn Mills, Ph.D.

Tapi lupa yang sederhana tidak masalah, karena tampaknya kita telah menyeberang ke dalam subkontrak informasi pribadi yang sesuai untuk hidup kita sendiri, seperti untuk mengubah gambar dan tweet ke memori penyimpanan  Anda.

“Dan membiarkan memori benar-benar hilang, merupakan sebuah gejala dari masalah yang lebih besar,” ujar psikolog, Jenny Yip, seperti dikutip dari Shape, Jumat (17/7). “Kita tidak hanya kehilangan kemampuan untuk mengingat. Kita akan menciptakan ketidakseimbangan dalam otak kita, lebih ketergantungan pada hasil dari teknologi dimana otak kiri lebih dominan. Sedangkan otak kanan otak bagian kanan otak Anda perlu memori untuk dan konsentrasi."

Meskipun kemampuan mengingat tidak diperlukan di dunia kita terus-menerus, ini penting untuk memperhatikan otak kanan Anda, Yip menjelaskan.

Untuk membantu memperkuat memori Anda lebih lanjut, Yip menunjukkan perlunya detoksifikasi dari teknologi dan layar setidaknya satu hari seminggu. Saat itu coba berinteraksi dengan lingkungan Anda, membaca buku misalnya.

Penelitian menunjukkan bahwa membaca buku memberi Anda daya ingat lebih baik daripada membaca Kindle. Lakukan juga mempelajari atau berlatih bahasa baru atau olahraga. Serta lakukan percakapan tatap muka dengan orang lain.

 

Sesekali jauhkan diri dari teknologi dan perangkatnya, demi kesehatan otak Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement