Senin 29 Jun 2015 07:20 WIB

Pola Makan yang Tepat Saat Puasa

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Cerdas memilih makanan saat berbuka puasa akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Cerdas memilih makanan saat berbuka puasa akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, Saat berpuasa membuat umat Muslim harus pandai mengatur pola makannya. Kesalahan pengaturan akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga, Rita Ramayulis, berujar pola makan saat berpuasa serta jenis makanan perlu disesuaikan dengan waktu makan. Sementara porsi kecil sampai sedang tergantung tinggi badan dan aktivitas.

Waktu makan saat berpuasa terdiri dari empat waktu yaitu makan berbuka, makan malam, makan selingan, dan makan sahur. Untuk makanan berbuka, syaratnya harus mengonsumsi karbohidrat sederhana dengan jumlah sesuai. Contohnya minuman manis yang mengandung gula pasir, gula aren, madu, kurma, atau justru jus buah-buahan.

Untuk suhu minuman, dianjurkan sesuai suhu tubuh. Namun jika habis berlatih, minuman suhu dingin.

Saat berpuasa, Rita menganjurkan Anda mengonsumsi snack mudah cerna yang bahan utama karbohidrat kompleks dengan campuran karbohidrat sederhana.

Selain itu, ia menyarankan untuk menghindari protein hewani. Karena mengandung asam lemak rantai panjang saat berbuka, karena termasuk dalam golongan yang sulit dicerna oleh tubuh.  

Camilan dari beras ketan juga sebaiknya dihindari karena serat larut airnya rendah, selain itu yang perlu dihindari seperti  ubi, singkong, nangka muda, durian, soda dan tape karena mengandung gas. Makanan lainnya yang merangsang adalah makanan yang terlalu manis seperti dodol, terlalu asin, dan terlalu asam. Makanan ini juga harus dihindari.

Selain makanan manis yang mengandung gula, hindari pula makanan yang digoreng karena mengandung minyak. Gula dan minyak dalam panduan gizi seimbang seharusnya dikonsumsi dalam jumlah minimal. Dalam  jumlah yang berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi tubuh. Demikian juga minuman seperti  kopi, teh kental karena mengandung kafein, merangsang asam lambung dan bersifat diuresis.

Saat berbuka artinya makan untuk mengembalikan kadar glukosa darah menjadi normal, setelah 13 jam tubuh tidak mendapat asupan makanan. Untuk itu saat berbuka yang perlu diketahui adalah makanan apa yang dapat mengembalikan kadar glukosa darah dengan cepat, yaitu karbohidrat sederhana yang terdapat pada gula pasir, gula merah, gula aren, sirup, madu, kurma, dan buah-buahan.

Sedangkan untuk makan malam, Anda harus mengonsumsi makanan lengkap gizi. Terdiri dari makanan pokok (karbohidrat kompleks), protein hewani atau nabati, sayur, buah. Juga dapat ditambah makanan penutup (misalnya puding).

Untuk makan malam, kombinasi antara makanan yang digoreng dengan yang diolah tanpa minyak atau menggunakan sedikit minyak. Rita juga mengingatkan Anda untuk menghindari minuman manis, minuman berkafein, makanan merangsang saluran cerna.

Untuk makanan selingan, konsumsi sumber karbohidrat komplek dan sederhana. Prinsipnya mudah cerna untuk memenuhi kebutuhan energi yang  belum terpenuhi saat makan malam dan sahur. Khusus untuk yang sedang pertumbuhan atau pemulihan dari sakit, tambahkan makanan sumber protein.

“Pola makan tepat saat berpuasa membuat berat badan menjadi lebih ideal, badan terasa lebih ringan dan bugar. Profil lemak darah membaik dan imunitas membaik. Selain itu, tekanan darah terkontrol,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima ROL, Ahad (28/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement