Selasa 05 May 2015 17:20 WIB

Tak Hanya Dehidrasi, Overhidrasi Juga Berbahaya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Overhidrasi
Foto: Google
Overhidrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini kita mengenal istilah dehidrasi, yaitu kondisi tubuh yang kekurangan cairan. Karena itu, banyak informasi yang beredar di internet menyarankan untuk minum sebanyak-banyaknya sebelum haus agar tidak dehidrasi.

Tapi kenyataannya, minum sebanyak-banyaknya itu juga memiliki efek samping dan berbahaya bagi tubuh. Anda bisa berada dalam keadaan overhidrasi. Apa itu overhidrasi?

Dr dr Ermita I. Ibrahim Ilyas, MS. AIFO dari Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI, menjelaskan banyak kasus overhidrasi ditemukan. Diantaranya ditemukan dari penelitian tahun 2002, pada penyelenggaraan Boston Marathon ditemukan 488 peserta, 13 persen mengalami hiponatremia. Ditemukan peningkatan berat badan setelah selesai perlombaan dibandingkan sebelumnya. Bahkan satu diantaranya meninggal dunia.

"Setelah diteliti ternyata peserta mengonsumsi cairan berlebihan," dalam Seminar Media Kenali dan Pahami Overhidrasi: Upayakan Asupan Air Sesuai Kebutuhan Tubuh, di Jakarta, Selasa (5/5).

Selain itu, adapula kasus dimana dua siswa di USA, meninggal dengan diagnosa overhidrasi. Mereka minum air dan gatorade masing-masing dua galon. Selain itu, mereka juga terdiagnosa exercise-Associated hyponatremia (EAH).

Kasus ini ditemukan pertama kali tahun 1981, dimana pelari utama maraton (90 kilometer) wanita, 46 tahun di Afrika Selatan. Kemudian tahun 1985 dan tahun 1990 juga ditemukan. "Dan tahun 2001-2014, setiap tahun kasus ini ditemukan," jelasnya.

Ermita menghimbau untuk tenaga medis dilapangan maupun ruang gawat darurat perlu berhati-hati, mengingat maraknya lomba maraton. Pasien diberi cairan tambahan karena diduga mengalami dehidrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement