Senin 06 Oct 2014 17:00 WIB

Setahun, Ratusan Perempuan Bali Derita Kanker Serviks

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Deteksi dini kanker serviks sebaiknya dilakukan tiga tahun berturut-turut.
Foto: Prayogi/Republika
Deteksi dini kanker serviks sebaiknya dilakukan tiga tahun berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim per tahun rata-rata menyerang 150 sampai 160 perempuan berusia produktif di sembilan kabupaten/kota Provinsi Bali.

"Penderita stadium invasi tercatat sebanyak 120 orang per tahun dan sisanya baru mengalami gejala tahap awal," kata Ketua Divisi Onkologi dan Ginekologi Bagian SMF Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof DR dr Ketut Suwiyoga, Senin (6/10).

Ia mengakui, penyakit kanker serviks paling sering terjadi dan fatal menyerang perempuan berusia produktif, 35-40 tahun. Ketut Suwiyoga menuturkan bahwa upaya pemberian vaksinasi dini sangat efektif untuk mencegah kanker serviks selama rentan waktu 10 tahun kedepan.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mecegah penyakit tersebut juga dengan memberikan penyuluhan tentang pengetahuan seks sejak dini kepada wanita usia remaja dan produktif.

Vaksinasi yang diberikan ke remaja sekolah dibiayai oleh pemerintah. Sedangkan, untuk pengobatan untuk masyarakat umum harus ditanggung setiap individu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement