Jumat 26 Sep 2014 03:06 WIB

Ukuran Rok Jadi Indikator Potensi Terkena Kanker Payudara

Rep: c82/ Red: Mansyur Faqih
Simbol kanker payudara
Foto: akiavintage.com
Simbol kanker payudara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ternyata, rok memiliki kaitan terhadap potensi terkena kanker payudara. 

University College London menemukan, perempuan yang ukuran roknya bertambah setelah usia pertengahan 20-an memiliki risiko 33 persen lebih besar terkena kanker payudara setelah menopause. 

BBC melansir, ukuran rok merupakan cara sederhana untuk mengetahui berat badan. Sedangkan, obesitas merupakan faktor risiko untuk kanker.

Studi ini dilakukan terhadap sekitar 90 ribu perempuan berusia 50-an dan 60-an yang tinggal di Inggris. Selama pengamatan tiga tahun, 1.090 perempuan terserang kanker payudara.

Para peneliti menemukan, peningkatan ukuran rok setiap 10 tahun, antara usia 25 dan usai menopause, berkaitan dengan 33 persen peningkatan risiko kanker payudara.

Sedangkan, naik ukuran rok dua tingkat pada periode yang sama memiliki risiko lebih besar, yaitu 77 persen.

Simon Vincent dari Breakthrough Breast Cancer mengatakan penelitian tersebut menyoroti cara mudah untuk memantau berat badan dari waktu ke waktu.

"Kita tahu bahwa 40 persen kanker payudara dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Seperti menjadi teratur aktif dan menjaga berat badan yang sehat," kata Vincent.

Hal yang sama disampaikan Tom Stansfeld dari Cancer Research. Stansfeld mengatakan, menjaga berat badan yang sehat adalah hal yang penting untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara setelah menopause. 

"Bukti menunjukkan pada kita hal yang paling penting yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara, terutama setelah menopause, adalah untuk menjaga berat badan yang sehat, aktif secara fisik sesering yang Anda bisa, dan mengurangi alkohol," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement