Ahad 21 Sep 2014 04:34 WIB

Waspada, Pemanis Khusus Diet Tingkatkan Resiko Obesitas

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Minuman pemanis
Foto: wordpress.com
Minuman pemanis

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Banyak orang mengonsumsi gula rendah kalori demi menjaga berat tubuh tetap ideal. Namun, sebuah penelitian dari lembaga asal Israel baru-baru ini melaporkan pemanis rendah kalori tersebut justru meningkatkan resiko obesitas.

Para peneliti dari Weizmann Institute of Science, meminta masyarakat waspada pada minuman diet dan pemanis rendah kalori. Mereka telah melakukan penelitian terhadap 400 orang pria dan wanita. Hasilnya, ada keterkaitan antara pemanis buatan dengan tubuh gemuk dan intoleransi glukosa.

Para peneliti, seperti dikutip Daily Mail, menemukan bahwa produk gula diet banyak diujikan pada tikus. Pemanis buatan tersebut rupanya membuat tikus lebih sulit memproses gula dalam tubuhnya. Kasus ini disebut intoleransi glukosa.

Studi lain menyebut bahwa pemanis buatan berpotensi merusak bakteri baik yang hidup di sistem pencernaan manusia. Bakteri yang berkembang pada pemanis buatan dapat menyimpan lebih banyak lemak sehinga meningkatkan kemungkinan obesitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement