Ahad 07 Sep 2014 19:26 WIB

Hati-Hati, Cairan Pembersih Lantai Ternyata Membahayakan Kesehatan

Bahan aktif dalam cairan pembersih lantai tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bahan aktif dalam cairan pembersih lantai tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sustainable Consumption and Production (SCP) menyatakan cairan pembersih lantai mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. "Iklan cairan pembersih lantai itu sangat menarik konsumen, padahal bahan kimia yang terkandung di dalamnya berbahaya," kata Koordinator SCP Lokal Surabaya Retno Widiastuti, Ahad (7/9).

Menurut dia, isi iklan yang ada selalu mendaku (klaim) bahwa cairan pembersih lantai dengan kombinasi bahan aktif dapat mengangkat dan menghilangkan kotoran pada lantai.

"Tidak hanya itu, tetapi juga diklaim sebagai pembunuh kuman dan melindungi dari bakteri atau antibakteri. Selain lantai, juga dapat membersihkan kamar mandi, permukaan kompor, meja, dan kursi, termasuk juga untuk kandang binatang dan tempat sampah," katanya.

Dalam hal itu, masyarakat atau konsumen sering awam dan mereka beranggapan segala hal yang berhubungan dengan bahan pembersih selalu bermanfaat bagi kesehatan.

"Mereka lupa kalau ada bahan aktif dalam produk pembersih lantai yang sangat tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia," katanya.

Dari label kemasannya yang beredar diketahui bahwa bahan aktif yang terkandung dalam bahan pembersih lantai dan lantai kamar mandi adalah Cresylic Acid (1,5 persen), Ethoxylated Alcohol (4 persen), Benzalkonium Chloride (2 persen), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5 persen), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau disebut Sodium Laureth Sulfate (SLS).

"SLS itu sering menimbulkan iritasi kulit dan mata, terutama bagi yang sensitif. SLS menjadi bahan penyebab polusi air (polutan) dan beracun bagi ikan dan organisme air. Juga, dapat mencemari air tanah kita," katanya.

Untuk Cresylic Acid atau disebut juga cresol dinilai EPA (Environmental Protection Agency) AS sebagai bahan yang memungkinkan menyebabkan kanker pada manusia (possible human carcinogens).

"Itu didasari uji klinis pada hewan bahwa golongan bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker. Bagi makhluk hidup, jika cresol ini terhirup, dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, sedangkan penelitian pada mencit dapat memengaruhi peredaran darah, hati, ginjal, sistem syaraf, dan penurunan berat badan," katanya.

Selain untuk desinfektan, Cresol sering dipakai sebagai herbisida dan insektisida. EPA sendiri belum merekomendasikan batas aman untuk penggunaan Cresylic Acid dalam bentuk konsentrat.

Sementara itu, Benzalkonium Chloride merupakan bahan aktif yang sangat beracun bagi organisme air seperti ikan. Benzalkonium chloride digunakan dalam bentuk cairan dan konsentrasi 10 persen bersifat toksik bagi manusia, yang dalam jangka waktu yang lama atau terminum dapat menyebabkan kematian.

"Jadi, memilih pembersih lantai dengan kandungan yang aman untuk manusia adalah yang terpenting. Chlorine adalah zat kimia berbahaya yang sering digunakan dalam cairan pembersih lantai," katanya.

Untuk mengetahui ada-tidaknya kandungan zat ini dapat dikenali dengan baunya yang menyengat, biasanya pada cairan pembersih kamar mandi/toilet. "Kebanyakan produsen kini tidak lagi menuliskan 'Chlorine' dalam keterangan produk, tetapi diganti dengan kata-kata lain, misalnya mengandung zat kimia tertentu. Ini tentu merugikan konsumen. Oleh karena itu, konsumen harus mengenal ciri-ciri zat kimia yang ada dan berbahaya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement