Rabu 27 Aug 2014 06:22 WIB

Baby Blues Ternyata Juga Dirasakan Kaum Pria

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
Baby Blues menghinggapi pria
Foto: insiderhealth.com
Baby Blues menghinggapi pria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siap atau tidak, Anda akan menjadi ayah dan memikul tanggung jawab utama atas istri dana anak Anda. Ucapan "Selamat, akhirnya kamu jadi ayah!" memang terdengar menyenangkan, namun secara mendadak itu juga bisa membuat Anda berada di bawah tekanan, stres, atau cepat marah. Kondisi inilah yang biasa disebut baby blues.

Ya, baby blues bukan hanya dirasakan oleh wanita karena baru melahirkan, namun bisa juga pria. Penelitian dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago mengumpulkan data dari 10.623 pria yang disurvei untuk gejala depresi secara teratur dengan rata-rata usia 20 tahunan.

Peneliti menemukan bahwa pria yang tinggal serumah dengan bayi mereka mengalami lonjakan skor depresi hingga 68 persen selama lima tahun pertama menjadi ayah. Dilansir dari Share Care, Rabu (27/8), stres atau depresi yang dialami seorang ayah terpancing akibat kekhawatiran keuangan finansial atau takut menggendong bayi karena khawatir menjatuhkan bayinya.

Sebaliknya, bayi juga merespon apa yang dirasakan ayahnya. Jika ayah mereka depresi, maka bayi cenderung meronta, bandel, memukul, hingga berteriak. Sehingga, sangat penting bagi ayah untuk berjuang lebih berani mendekatkan diri dengan bayinya.

Ada tiga cara untuk menghilangkan baby blues pada pria. Pertama, Anda harus ingat bahwa status menjadi seorang ayah itu patut disyukuri. Anda harus melakukan segala cara demi melindungi keluarga Anda. Jika Anda dan pasangan berkembang, maka anak Anda juga berkembang dengan baik.

Kedua, manajemen stres. Anda harus bisa membedakan mana jadwal kerja dan mana jadwal untuk keluarga. Jangan biarkan stres di tempat kerja Anda bawa sampai ke rumah.

Ketiga, bersemangat. Tetap semangat dan menjaga kesehatan akan membantu Anda merasa lebih baik secara fisik dan mental. Sebuah studi menunjukkan bahwa ini lebih baik ketimbang obat antidepresan yang menjaga suasana hati dalam jangka panjang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement