Jumat 01 Aug 2014 11:32 WIB

Yuk, Belajar Bahasa Bayi (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Joko Sadewo
Bayi belajar mengenali isyarat-isyarat sosial dengan melihat ke mata orang lain
Foto: AP
Bayi belajar mengenali isyarat-isyarat sosial dengan melihat ke mata orang lain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ROLers, apakah bayi Anda sedang mencoba memberitahu Anda sesuatu? Ada satu titik dimana bayi tidak selalu bisa memberitahukan apa sesungguhnya yang ingin disampaikannya pada ibu atau ayah mereka melalui bahasa isyarat.

Pada akhirnya, hal ini akan lebih terasa bagaikan Anda terlibat percakapan satu sisi. Akan tetapi, ahli anak dan keluarga, Sharon Donaldson mengatakan bayi memiliki kemampuan berkomunikasi dengan sesama bayi lainnya.

Berikut cara memahami bahasa bayi, dilansir dari Ace Showboz, Jumat (1/8).

5. Mengepal erat tinju

Kebiasaan mengepal tangan memang sudah menjadi ciri khas bayi selama 4-5 bulan pertama. Namun, jika dia mengepal tangannya terlalu lama dan terlampau bersemangat kelihatannya, maka itu berarti dia memberi tahu Anda bahwa dia sangat kelelahan. Bayi juga bisa meringis, merengek, atau memutar wajahnya.

Dia hanya ingin mengungkapkan emosinya dengan cara yang sangat fisik. Ini juga berarti pesan pada Anda bahwa dia ingin istirahat sejenak atau ingin segera pergi ke tempat tidur.

6. Menangis

Ketika bayi mencapai usia 6-8 bulan, dia akan sangat kaget ketika mengetahui kondisi sekelilingnya berubah. Dia akan kaget ketika ibunya menghilang sejenak. Setelah Anda kembali maka bayi Anda biasanya meminta ayah atau ibunya supaya digendong.

Tenangkan bayi Anda seolah tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia akan mulai belajar memahami bahwa ibunya akan selalu kembali ke mereka.

7. Tepuk tangan

Sampai delapan bulan, Anda bisa sering-sering bertepuk tangan untuk bayi Anda. Ketika bayi Anda belajar bagaimana bertepuk tangan, dia akan sangat gembira jika kembali melakukan hal tersebut. Tambahan lainnya, mata bayi sering tersenyum, menujukkan suka cita, dan tidak bertepuk sebelah tangan lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement