Senin 16 Jun 2014 18:49 WIB

Tanpa Obat, Ilmuwan Temukan Cara Kurangi Kasus Malaria

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Agung Sasongko
Nyamuk Malaria
Foto: Centers for Disease Control and Prevention
Nyamuk Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai macam cara terus dicoba untuk mengurangi angka penyakit malaria. Selain melakukan riset obat malaria, peneliti juga melakukan upaya untuk pencegahan penyakit malaria.

Penelitian terbaru, para ilmuwan memodifikasi sperma spesias Anopheles gambiae sehingga hanya menghasilkan keturunan nyamuk jantan. Hal ini menjadi angin segar bagi pemberantasan penyakit malaria lantaran penyakit ini hanya ditularkan oleh nyamuk betina saja.

Ilmuwan dari Imperial College London mengklaim cara ini berpotensi bisa mengurangi penyakit yang menewaskan sekitar 627 ribu orang di seluruh dunia. Dr Nikolai Windbichler, pemimpin riset tersebut mengatakan cara ini lebih murah dan tidak memerlukan obat.

Pemutusan kromosom yang menghasilkan keturunan nyamuk betina menjadi kunci dari penyebaran penyakit malaria. Pengurangan jumlah spesies nyamuk betina bisa menjadi salah satu solusi penyebaran penyakit ini.

Ilmuwan memasukkan enzin pemotong DNA pada kromosom nyamuk jantan. Nyamuk jantan memiliki kromosom X dan Y yang bisa menghasilkan keturunan betina. Enzim ini mampu memotong kromosom X pada sperma sehingga kemungkinan besar akan dihasilkan keturunan yang memiliki kelamin jantan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Nature Communications ini menunjukan bahwa dalam skala laboratorium, peneliti bisa memodifikasi sperma nyamuk agar 95 persen menghasilkan keturunan jantan. Jika hasil ini bisa direplikasi di alam terbuka, kata Windbichler, akan bisa membantu mengontrol penyakit yang mematikan ini.

"Nyamuk ini direkayasa sehingga menghasilkan keturunan jantan. Selanjutnya, nyamuk keturunan ini akan kembali menghasilkan keturunan jantan pada perkawinan berikutnya," katanya, seperti dikutip sciencealert.com, Senin (16/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement