Rabu 28 May 2014 17:50 WIB

Krisis Ekonomi Berkontribusi Terhadap Peningkatan Obesitas

Obesitas (AP Photo)
Obesitas (AP Photo)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tingkat obesitas terus meningkat di negara-negara paling maju di seluruh dunia sebagai dampak krisis ekonomi. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) hari Selasa, kelompok-kelompok tertentu seperti perempuan dan orang miskin terkena dampak terbesar krisis ekonomi baru-baru ini.

"Walaupun tingkat obesitas naik sebesar 3 persen setiap tahunnya di negara-negara seperti Australia, Perancis, Meksiko dan Swiss, di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, Korea dan Italia, tingkat obesitas cenderung stabil," Ungkap laporan OECD, seperti dilansir VOA, Rabu (28/5).

Sebuah ulasan dengan data menunjukkan bahwa resesi global yang menghantam pada tahun 2008 memaksa banyak keluarga di negara-negara yang terkena resesi untuk mengurangi biaya makan, khususnya makanan yang lebih sehat tapi mahal seperti buah-buahan dan sayuran, dan menggantinya dengan makanan yang lebih murah dan kurang sehat.

 

Bahkan di negara-negara yang tidak terlalu terkena dampak resesi ekonomi, beberapa kelompok orang, khususnya perempuan dan mereka yang tidak terlalu berpendidikan dan mempunyai penghasilan lebih rendah, juga rentan menjadi gemuk.

 

"Krisis ekonomi tampaknya berkontribusi terhadap pertumbuhan obesitas," tulis para peneliti OECD.

 

Walaupun tingkat obesitas secara keseluruhan telah menurun di Antara negara-negara berkembang dalam lima tahun terakhir, "epidemi obesitas ini tidak berhenti menyebar," mereka menambahkan.

 

Laporan baru tersebut, berdasarkan ulasan data dari 10 negara OECD, akan dipresentasikan hari Rabu di Kongres Obesitas Eropa di Bulgaria.

 

34 anggota OECD sebagian besar adalah negara-negara kaya seperti Amerika Serikat dan Eropa, walaupun beberapa kekuatan ekonomi baru seperti Meksiko dan Turki juga termasuk. Kelompok ini tidak termasuk China, India atau negara-negara berkembang besar lainnya.

 

Tingkat obesitas yang meningkat juga bisa menambah beban ekonomi karena pemerintah bergulat dengan biaya kondisi kronis yang dikaitkan dengan obesitas seperti diabetes, penyakit jantung dan bahkan kanker. Upaya-upaya terbaru bertujuan mencegah kenaikan berat badan lebih lanjut, termasuk menggunakan insentif keuangan untuk meningkatkan kesehatan atau meningkatkan tes kesehatan dasar, semakin membaik, kata OECD.

 

"Krisis ekonomi mungkin berkontribusi pada peningkatan obesitas, tapi sebagian besar pemerintah harus melakukan upaya lebih untuk menghentikan arus ini," analis kebijakan kesehatan OECD Michele Cecchini mengatakan dalam sebuah pernyataan.

 

Upaya-upaya kebijakan lainnya, seperti peraturan yang lebih ketat untuk iklan makanan tidak sehat bagi anak-anak, label makanan yang lebih baik dan pajak makanan dan minuman yang diatur dengan berhati-hati mungkin bisa memberikan dampak baik, kata organisasi yang berbasis di Paris ini.

 

Satu titik terang dalam ulasan OECD: walaupun rata-rata satu dari lima anak di negara-negara berkembang kegemukan, lebih banyak negara telah berhasil menstabilisasi atau bahkan mengurangi tingkat obesitas anak daripada tingkat obesitas pada orang dewasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement