Selasa 15 Apr 2014 19:15 WIB

Tren Alergi di Indonesia Meningkat

Deteksi alergi pada bayi sejak dini/ilustrasi
Foto: pampers.co.za
Deteksi alergi pada bayi sejak dini/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli kesehatan, Michelle Pietzak, mengatakan tingkat kecenderungan bayi terkena alergi di negara berkembang termasuk Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 30 persen dari jumlah populasi bayi.

"Itu artinya satu dari tiga bayi memiliki kecenderungan terkena alergi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama faktor lingkungan," kata Pietzak dalam presentasinya tentang Prevalensi Alergi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Cikini, Jakarta, Selasa (15/4).

Berdasarkan sejumlah kasus alergi yang ditanganinya di Amerika Serikat, sejumlah kasus alergi pada bayi itu banyak terjadi ditandai dengan kelainan di kulit. "Alergi seperti 'Atopic Dermatitis' banyak ditemui sebagai kasus alergi yang paling lazim terjadi," katanya.

"Atopic Dermatitis" adalah kelainan kulit kronis (menahun) yang meliputi ruam, bersisik dan gatal. "Kelainan ini banyak dijumpai pada bayi seperti di wajah, sikut dan lutut," katanya.

Menurutnya, penyebab alergi sangat bervariasi. "Faktor lingkungan bisa menjadi penyebabnya. Akan tetapi, dari temuan kami menunjukkan bahwa sebanyak 60 persen kasus alergi disebabkan oleh faktor sensitif berlebihan bayi terhadap makanan yang dikonsumsinya."

Pietzak mengatakan pemaparannya tentang alergi itu erat kaitannya dengan bayi di AS. Meski begitu, studi kasus alergi itu diharapkannya bisa digunakan sebagai acuan bagi sejumlah orang tua di Indonesia agar dapat melakukan pencegahan terhadap timbulnya alergi pada bayi. Salah satunya adalah dengan cara memperhatikan pola asupan makanan terhadap bayi.

Sementara itu, ahli imunitas alergi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Zakiudin Munasir, mengatakan tren alergi di Indonesia meningkat hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan satu dasarwarsa yang lalu.

"Tren alergi di Indonesia itu hampir tiga kali lipat meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Terlebih kualitas lingkungan yang sehat semakin menurun belakangan ini. Dengan begitu beberapa penyakit alergi yang tadinya hanya diidap oleh orang dewasa kini semakin menurun kepada usia yang lebih muda bahkan pada bayi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement