Senin 14 Apr 2014 14:26 WIB

Apa itu Gangguan Sendi Rahang? (1)

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
.
Foto: Rakgmawaty La'lang/Republika
.

REPUBLIKA.CO.ID, Menjelang lagu penutup konsernya pada akhir Maret lalu, LeeAnn Rimes mendengar rahangnya berbunyi. Rasa sakit pun menyerang. Telinga sebelah kirinya turut terganggu. Mengalami masalah sendi rahang atau temporomandibular joint (TMJ), ia tak bisa berkutik dan terpaksa mengakhiri aksi panggungnya.

TMJ memerankan fungsi penting dalam kegiatan kita sehari-hari. Bahkan, setiap harinya TMJ kita gunakan hingga ratusan kali, di antaranya, untuk berbicara, menggigit, mengunyah, dan menguap. Bisa dibilang, sendi tersebut merupakan salah satu sendi yang paling sering gunakan.

Gangguan TMJ (TMJ disorder) sering terjadi. Pada kasus ringan, penderita hanya mengeluhkan ada yang tidak enak ketika mengatupkan rahang. Kadang, pasien mendengar adanya bunyi saat menggerakkan rahang. Selain itu, bisa juga muncul rasa sakit yang tidak jelas meliputi daerah rahang hingga sebagian kepala.

Keluhan pusing yang timbul tenggelam kemungkinan bersumber dari adanya gangguan sendi rahang. Gangguan TMJ tidak memandang batas usia.

“Kebanyakan, memang terjadi pada seseorang usia 20 hingga 40 tahun karena di usia tersebut gigi sudah bererupsi sempurna,” kata Prof Dr drg Melanie Sadono Djamil MBiomed.

Gangguan ini tidak ada batasan usia. Mereka yang punya riwayat keturunan TMJ disorder bisa juga mengalaminya. Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab terjadinya gangguan tersebut.

Jika asalnya dari rongga mulut, bisa jadi penyebabnya karena susunan gigi yang salah. “Gigi tumbuh tidak sesuai dengan order erupsinya, misalnya, gigi terbalik,” papar Melanie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement