Ahad 13 Apr 2014 18:45 WIB

Banyak Duduk Lebih Berbahaya Dibanding Merokok?

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hazliansyah
Merokok (Ilustrasi)
Foto: AP
Merokok (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Terlalu banyak duduk ternyata bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan. Penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris menyebutkan, terlalu banyak duduk meningkatkan risiko kegemukan, penyakit jantung, diabetes, kanker usus, masalah otot dan punggung, tulang rapuh, depresi bahkan demnsia.

Orang Inggris rata-rata menghabiskan waktu 8,9 jam setiap hari untuk duduk. Ditambah dengan tujuh jam tidur setiap hari, artinya rata-rata tubuh hanya digunakan sekitar 8 jam untuk berjalan. Secara ekstrem, para ahli bahkan menggambarkan duduk sebagai satu 'aktivitas' yang sama bahayanya dengan merokok. 'Sitting is a new smoking', begitu kata para ahli.

Duduk merupakan bom waktu bagi kesehatan yang hanya menunggu saatnya untuk meledak. WHO bahkan mengidentifikasi ketidakaktifan tubuh sebagai pembunuh nomor empat di dunia. Khusus di Inggris, mereka menghabiskan dana 1 miliar Pounsteling untuk mengobati sakit punggung, leher dan otot yang disebabkan karena terlalu banyak duduk atau kurang gerak.

Sebuah kampanye baru 'get Britain standing' di Inggris baru-baru ini diluncurkan untuk memicu orang-orang aktif bergerak. Gavin Bradley, direktur 'get Britain Standing' mengatakan pada dasarnya semua orang menyadari gaya hidup yang buruk, namun meereka tidak begitu menyadari betapa buruk gaya hidup yang dijalani. 

Kenyataannya saat ini, komputer dan TV selama 40 tahun turut menjadi salah biang keladi manusia modern menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk.

"Menghabiskan sedikit waktu duduk benar-benar bisa menambah umur (sehat). Ini adalah satu pesan yang penting," ujar Bradley, seperti dikutip Mirror.

WHO merekomendasikan orang dewasa melakukan latihan fisik moderat selama 150 menit selama sepekan, atau setidaknya 30 menit selama lima hari. 

John Buckley, salah seorang ahli ilmu olah raga di Chester University mengatakan latihan ini tidak akan banyak berguna ketika seseorang terlalu banyak duduk.

Ia mengibaratkan manfaat sepeda selama 30 menit bisa hilang jika seseorang terlalu banyak duduk. Hal ini sama artinya dengan berolahraga namun kemudian mengonsumsi makanan dengan diet yang tidak sehat. Atau, seseorang yang rajin berolah raga namun tetap merokok.

Duduk terlalu lama akan mempelambat metabolisme tubuh sehingga enzim lipoprotein lipase akan memecah cadangan lemak tubuh. Di sisi lain kadar glukosa dan tekanan dalam darah akan meningjat. Jika dilakukan terus menerus, duduk akan merusak bagian dalam pembuluh darah.

Sebuah studi di Inggris  pada tahun 1950 meneliti supir yang menghabiskan waktu banyak untuk duduk berisiko 1,5 kali lebih mungkin menderita penyakit jantung dibandingkan supir yang lebih sering berdiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement