Selasa 08 Apr 2014 14:23 WIB

Perokok Didominasi Orang Berpendidikan Rendah

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Leisure Dilarang Merokok
Foto: Republika/Prayogi
Leisure Dilarang Merokok

REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan jenis pekerjaan, petani atau nelayan atau buruh adalah perokok aktif setiap hari yang mempunyai proporsi terbesar (44,5 persen) dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya.

"Kita tahu sebagian besar perokok pada kelompok pekerjaan dengan penghasilan yang rendah," ujar praktisi kesehatan, Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP

Ironis memang, perokok didominasi oleh orang yang berpendidikan rendah. Sementara orang-orang yang berpendidikan tinggi cenderung menghindari rokok.

Begitu pula orang-orang dengan penghasilan tetap dan status ekonomi baik juga berkurang yang merokok.

"Salah satu hal yang membuat mereka mengurangi konsumsi rokok karena mereka bekerja di ruang-ruang tertutup dan ber-AC yang membuat mereka tidak dapat merokok setiap saat di ruangan tertutup," ujarnya.

Disisi lain tingkat pendidikan tinggi dan kesadaran akan dampak dari merokok membuat perokok pada kelompok menengah ke atas ini juga berkurang.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, pofil para perokok Indonesia diketahui pertama kali merokok di usia 20 tahun. Angkanya mencapai 60 persen.

Kelompok umur 15 persen 19 tahun merupakan kelompok yang terbesar merokok dengan angka 43,3 persen. Usia ini adalah usia mereka kelas 3 SMP, SMA dan awal kuliah. Umumnya kelompok ini adalah anak baru gede (ABG) yang memulai merokok untuk menunjukkan bahwa mereka sudah dewasa.

Tetapi, Ari menambahkan ada hal yang sangat menyedihkan bahwa ada sekitar 2,2 persen orang yang mulai merokok pada masa anak-anak yaitu pada umur 5 sampai 9 tahun. 

"Bahkan kita juga semua tahu bahwa beberapa anak balita kita sudah menjadi pencandu rokok," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement