Selasa 17 Dec 2013 09:13 WIB

Terlalu Gemuk atau Terlalu Kurus? Keduanya Berbahaya

Terlalu gemuk vs terlalu kurus
Foto: ©bariatriccookery.com -
Terlalu gemuk vs terlalu kurus

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah kelebihan berat badan benar-benar buruk bagi kesehatan Anda? Lantas menjadi kurus  itu lebih baik? Ternyata keduanya memiliki konsekuensi yang besar.

Jadi jika Anda melihat  supermodel di sampul majalah Vogue edisi terbaru, lebih baik ingatlah bahwa tujuan Anda harus lebih masuk akal, yaitu untuk kesehatan Anda.

Dampak obesitas

Banyak masalah yang muncul pada orang-orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas.  Tingginya kadar lemak dalam tubuh membuat Anda lebih rentan terkena penyakit serius, seperti jantung koroner, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit hari, penyakit kantung empedu dan bahkan beberapa jenis kanker.

Anda juga lebih cenderung memiliki gangguan tidur. Wanita dengan obesitas lebih mungkin memiliki masalah kesuburan dan menstruasi abnormal dibandingkan wanita dengan berat badan normal.

Tapi para peneliti telah menemukan bahwa kelebihan berat badan tidak selalu memiliki risiko  kesehatan dalam dirinya. Dalam sebuah studi di Eropa, penderita diabetes selama memiliki metabolisme yang fit tidak lantas lebih mungkin untuk meninggal karena penyakit jantung koroner atau kanker dibandingkan dengan orang

Itu berarti mereka tidak menderita resistensi insulin, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, atau tekanan darah tinggi.

Menariknya, hampir setengah dari orang-orang yang kelebihan berat badan dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam “metabolisme yang fit”.

Bahaya Terlalu Kurus

Sementara banyak orang tidak mengetahui hal ini, penelitian juga menemukan orang-orang yang kurus ternyata memiliki kemungkinan terkena diabetes dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal.

Dalam sebuah penelitian di tahun 2011, ilmuwan menemukan bahwa orang kurus mungkin membawa lebih banyak lemak di sekitar jantung dan hati.

Alasannya orang kurus memiliki kecenderungan menganggap dirinya cukup sehat untuk menyantap makanan siap saji dan menghindari kunjungan ke dokter, yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan masalah kesehatan llainnya.

Orang-orang yang kurus kemungkinan juga telah mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh, masalah kesuburan, risiko tinggi nemia.

Bukan cuma itu, osteoporosis, suatu kondisi di mana lemah akibat tulang rapuh berkembang dari demineralisasi, juga lebih umum terjadi pada orang kurus  daripada orang-orang yang kelebihan berat badan.

Apa pelajaran yang dapat diambil?

Pelajaran di sini adalah bagaimana mengupayakan berat badan yang sehat jika terlalu gemuk  atau terlalu kurus. Pada akhirnya, gaya hidup Andalah yang menentukan, bukan angka pada beratadan Anda, yang dapat membuktikan.

Memang, kunci untuk hidup sehat mungkin terletak pada pilihan makanan dan olahraga yang teratur. Keduanya dapat membantu mencegah kondisi kronis yang mengganggu kesehatan orang-orang dengan berat badan berapa pun.

Dalam diet secara keseluruhan lebih baik mengonsumsi makanan yang tidak diolah dalam berbagai warna daripada menyantap makanan kemasan atau makanan restoran.

Kmeudian luangkan 150-300 menit per minggu untuk latihan kardio seperti jogging atau bersepeda, serta dua atau tiga sesi latihan beban.

Yang paling penting adalah memeriksakan kesehatan Anda ke dokter, sehingga dapat memantau  berat badan Anda dan mengidentifikasi setiap potensi ancaman kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement