Selasa 19 Feb 2013 00:19 WIB

Virus Korona Diduga Bisa Menular Antarmanusia

Coronavirus (animated)
Foto: mjackwoo.myweb.uga.edu
Coronavirus (animated)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menduga adanya kemungkinan virus korona dapat menular antarmanusia dari kasus terbaru yang dilaporkan.

"Saya selaku focal point International Health Regulation di Indonesia menerima pemberitahuan dari WHO bahwa di Inggris terjadi satu lagi kasus terinfeksi virus korona, yang kasus ini tidak ada riwayat bepergian ke Arab dan merupakan kerabat dari pasien sebelumnya," kata Tjandra lewat surat elektronik di Jakarta, Senin (19/2).

Oleh karena itu, WHO memperkirakan ada dugaan awal kemungkinan transmisi antarmanusia (human to human transmission) walaupun belum "sustain human to human transmission" karena tidak ada penularan berkelanjutkan ke kerabat yang lain.

"Penanganan lapangan masih dilakukan intensif di Inggris, dan hasilnya akan terus dilaporkan melalui mekanisme International Health Regulation (IHR) ke semua negara, termasuk ke Indonesia," kata Tjandra.

Sejak September 2012 hingga saat ini infeksi virus korona terjadi pada 11 kasus, dua kasus di Qatar, lima di Saudi Arabia, dua di Jordania dan dua di Inggris, dengan lima orang meninggal dunia atau case fatality rate/CFR sebesar 45,45 persen.

Tjandra memaparkan gejala penyakit secara umum adalah demam tinggi, sesak nafas dan batuk dan berujung pada gangguan paru dan saluran napas yang berat.

Sedangkan pengobatan dapat dilakukan di rumah sakit sesuai kaidah penanganan pasien dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

"Sampai kini belum ada 'travel restriction' (larangan perjalanan) ke negara manapun, juga belum tersedia vaksin. Jumlah kasus masih 11 orang di dunia, jumlah yang masih amat kecil, dan terus dipantau ketat oleh WHO," ujar Tjandra.

Kementerian Kesehatan telah membuat edaran ke seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan tembusan Kepala P2PL propinsi untuk waspada terhadap virus korona pada bulan Oktober 2012 lalu.

Petugas Surveilans Kabupaten juga disebut Tjandra telah diminta untuk meningkatan surveilans ILI dan SARS, khususnya kalau ada cluster berdasarkan panduan "clinical management" yang disusun oleh WHO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement