Senin 14 Jan 2013 10:21 WIB

Stres Sebabkan Rambut Putih? (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Rambut putih
Foto: healthy-magazine.com
Rambut putih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah studi dari Duke University Medical Center menunjukkan stres bisa memainkan peran utama memperbanyak rambut putih alias uban. Berikut paparannya, dikutip dari SymptomFind, Senin (14/1).

Penelitian ini didasarkan percobaan pada tikus laboratorium. Ketika hewan ini disuntikkan senyawa adrenalin yang membantu menstimulasikan stres tingkat tinggi, hewan ini mengalami kerusakan DNA. Kerusakaan DNA ini kemudian dipandang sebagai penjelasan kondisi tak berfungsinya melanosit pada rambut.

Riset ini memang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut. Namun, hipotesis stres bisa menyebabkan banyaknya rambut putih juga tak sepenuhnya salah. Jadi, anekdot yang sudah berkembang orangtua terdahulu, seperti 'Orang yang suka marah akan cepat tua' mungkin ada benarnya.

Peneliti dari Duke University awalnya tak melihat efek stres pada rambut sama sekali, Namun, peningkatan adrenalin pada kondisi stres memang benar menimbulkan kerusakan pada DNA anda. Itu juga bisa dihubungkan dengan penyakit kanker.

Penelitian Duke menemukan peningkatan kadar adrenalin menyebabkan penurunan protein yang disebut P53. Protein ini melindungi DNA dari kerusakan dan membantu menjaga pembentukan tumor di dalam tubuh.

Tak hanya rambut, stres juga bisa mengurangi ketebalan batang rambut, termasuk kepadatan rambut, dan jumlah helai rambut di kepala. Jika stres memainkan peran dalam perbanyakan rambut putih, maka ini bisa juga menjadi bukti stres juga berperan dalam hal penipisan rambut. Pada pria, ini menyebabkan kebotakan lebih cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement