Rabu 05 Dec 2012 07:16 WIB

Bahaya, Cabut Gigi dengan 'Dental X-Ray'

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Tim forensik menunjukkan hasil dental x-ray dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi beberapa waktu lalu.
Foto: Reuters/Supri
Tim forensik menunjukkan hasil dental x-ray dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penggunaan 'Dental X-Ray' pada proses pencabutan gigi ternyata sangat membahayakan kesehatan. Ini bisa menimbulkan peningkatan risiko pasien terkena kanker dan kerusakan organ tubuh.

Sinar x-ray yang digunakan pada 'Dental X-Ray' 10 kali lipat lebih tinggi dari level biasa. Badan Obat dan Regulator Kesehatan Internasional dan National Health Service (NHS) yang berbasis di Inggris meminta dokter gigi swasta membuang perangkat 'Dental X-Ray' yang mereka punya.

Sejauh ini, sebanyak 13 mesin yang menggunakan teknologi serupa sudah terjual di pasar online seperti eBay. Alat ini diproduksi Cina. Beberapa pusat distribusi peralatan di Eropa sudah menyita alat ini dari peredaran.

Ilmuwan dari Rumah Sakit King College, Donald Emerton, di London menemukan mesin 'Dental X-Ray' itu terlalu lebar. Alat itu bukan hanya menyinari mulut pasien saja, melainkan keseluruhan tengkorak pasien sampai ke otak.

"Alat ini memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kesehatan pasien," kata Emerton, dikutip dari BBC, Rabu (5/12).

Tim penyidik sedang meneruskan penyelidikan terhadap distributor alat ini di Inggris. Kasus ini terungkap sejak Juni 2012. Tim dari Modern Humanities Research Association (MHRA), Bruce Petrie, memaparkan produsen alat, Zhengzhou Tianjie Electronic Equipment Co, menjualnya dengan harga 200 poundsterling.

Harga ini jauh lebih murah dari peralatan serupa yang dijual produsen lainnya di kisaran empat ribu poundsterling.

"Para dokter gigi dan stafnya disarankan tak membeli alat ini dari situs eBay. Alat ini tidak aman," kata Petrie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement