Rabu 28 Nov 2012 14:22 WIB

Mau Bikin Otak 'Sekarat'? Merokok Saja!

Petugas KAI memasang pengumuman dilarang merokok di seluruh gerbong di kereta api di sebuah stasiun
Foto: blogger-indonesia.com
Petugas KAI memasang pengumuman dilarang merokok di seluruh gerbong di kereta api di sebuah stasiun

REPUBLIKA.CO.ID, Merokok diketahui memiliki banyak efek buruk pada kesehatan. Menurut penelitian terbaru, merokok ternyata bisa `membunuh` otak dengan merusak, memori, pemahaman, dan penalaran.

 

Para peneliti dari King’s College London melakukan tes otak dan analisis data kesehatan dan gaya hidup dari sekelompok orang berusia di atas 50 tahun. Hasilnya, merokok ternyata mempengaruhi otak secara negatif, bahkan lebih dari tekanan darah tinggi dan obesitas.

Menurut laporan BBC, para peserta mengambil tes otak dengan mempelajari kata-kata baru atau penyebutan nama hewan sebanyak yang mereka bisa dalam satu menit. Mereka semua diuji lagi setelah 4 dan 8 tahun kemudian.

Para peneliti menemukan sebuah “hubungan yang konsisten” antara merokok dan skor lebih rendah dalam tes. Penelitian terhadap 8.800 orang ini juga menemukan bahwa tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan tampaknya mempengaruhi otak, tetapi untuk tingkat yang lebih rendah.

Para ilmuwan yang terlibat mengatakan orang perlu menyadari bahwa gaya hidup bisa merusak pikiran dan tubuh. “Penelitian telah berulangkali mengaitkan merokok dan tekanan darah tinggi akan memberikan risiko yang lebih besar dari penurunan kognitif dan demensia,” kata Dr. Simon Ridley, dari Alzheimer’s Research UK.

“Kita semua tahu bahwa merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan BMI tinggi [Body Mass Index] akan berefek buruk bagi jantung kita. Penelitian ini menambah jumlah besar bukti yang menunjukkan bahwa ini akan berdampak buruk juga bagi otak kita,” tambah The Alzheimer’s Society.

 

“Mengonsumsi pola makan yang seimbang, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, menjaga tekanan darah dan kolesterol yang terkontrol dan tidak merokok bisa membuat perbedaan pada kondisi kesehatan,” katanya.Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Age and Ageing.

 

sumber : duniafitnes.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement