Selasa 27 Nov 2012 07:30 WIB

Suntik Darah Kurangi Efek Penuaan?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Penuaan adalah proses alami. Ilustrasi
Foto: blog.ssis.edu.vn
Penuaan adalah proses alami. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Satu penelitian menyebutkan jika menyuntikkan darah dapat memperlambat efek penuaan.

Peneliti di Inggris melakukan percobaan pada tikus. Hasilnya menunjukkan darah dari tikus muda meningkatkan memori dan sel-sel otak pada tikus yang lebih tua.

Kepala peneliti dari Universitas Standford, Saul Villeda, membuktikan darah tikus muda membalikkan efek penuaan pada tikus yang lebih tua. Memori si tikus tua meningkat ke level yang sebanding dengan tikus muda.

Teknik ini, kata Villeda, suatu hari bisa membantu mencegah dampak terburuk dari penuaan. Khususnya, bisa digunakan untuk pengobataan Alzheimer atau pikun dini. "Ini sangat mungkin," katanya, dikutip dari the Guardian, Selasa (27/11).

Hasil penemuan Villeda ini sudah dipresentasikan di Society for Neuroscience di New Orleans tahun ini. Darah tikus tua dan tikus muda dibaurkan. Ilmuwan menggunakan teknik ini untuk mempelajari sistem kekebalan tubuh yang disebut heterochronic parabiosis. Setelah beberapa hari, Villeda menemukan proses penuaan pada tikus tua itu melambat.

Jumlah sel-sel batang di otak tikus tua meningkat hingga 20 persen setelah menerima darah dari tikus yang lebih muda. Pada dasarnya, pertambahan usia itu mengurangi memori ingatan.

Villeda mengakui penemuannya ini masih perlu diperdalam. Namun, tak ada alasan untuk tak berpikir bahwa dimasa depan nanti, mereka yang berusia 40-50 tahun bisa mengambil terapi serupa.

Profesor Kedokteran Regeneratif Bioprocessing di Universitas Colleg London, Chris Mason, menilai penelitian ini mengejutkan. Namun, masih perlu menjawab pertanyaan, khususnya membuktikan jika hal yang berlaku pada tikus tua itu juga berlaku bagi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement