Selasa 06 Nov 2012 05:44 WIB

Penderita Insomnia Didominasi Kaum Perempuan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Taufik Rachman
insomnia (ilustrasi)
Foto: ap
insomnia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Penelitian terbaru Great British Sleep Survey (GBSS) menunjukkan jumlah perempuan yang berisiko menderita penyakit susah tidur atau insomnia tiga kali lipat lebih banyak dari laki-laki. Sebanyak 51 persen orang dewasa di Inggris diperkirakan menderita insomnia.

Kurang tidur memang menyebabkan sebagian besar orang menderita. Dalam surveinya, GBSS mengumpulkan 20 ribu orang partisipan dari usia dewasa yang mengaku insomnia dan meneliti kehidupan mereka selama dua bulan, Mei - Juni 2010.

Hasilnya, 93 persen penderita insomnia memiliki tingkat energi yang rendah. Sebesar 83 persen partisipan mengeluhkan mood yang buruk. Sebanyak 77 persen partisipan merasa sulit untuk berkonsentrasi, 64 persen merasa kurang produktif di tempat kerja, dan 55 persennya kesulitan membina sebuah hubungan.

Dalam kondisi terburuk, insomnia terus menerus meningkatkan risiko diabetes, depresi, darah tinggi, dan stroke. Seorang peneliti dari University of British Colombia menyatakan setiap jam tidur yang hilang dalam satu hari berisiko mengurangi satu titik level IQ seseorang dihari berikutnya.

"Dalam jangka panjang, ini menjadi masalah. Sebab, si penderita akan mengalaminya selama 10 tahun," kata peneliti tersebut, dikutip dari the Guardian, Selasa (5/11).

Di Inggris, penderita insomnia cenderung mengonsumsi pil tidur untuk menyembuhkan penyakitnya. Data menunjukkan penjualan pil tidur di Inggris mencapai 50 juta poundsterling pada 2011. Angka ini naik 17 persen dalam waktu tiga tahun terakhir.

Profesor Psikologi Klinis sekaligus Direktur University of Glasgow Sleep Centre, Colin Espie, mengemukakan beberapa faktor yang bisa memudahkan penderita insomnia untuk tidur. Pertama, cahaya. Ruangan gelap penting untuk tidur yang baik. Kurang dari dua jam sebelum tidur, seseorang disarankan menghindari melihat cahaya berwarna biru.

Kedua, suhu kamar. Kamar tidur diusahakan memiliki suhu yang nyaman, sekitar 18 derajat celcius (di Inggris), berventilasi, dan tidur menggunakan bantal dan kasur yang nyaman.

Ketiga, menghindari mengonsumsi kopi, alkohol, cokelat, tembakau, dan makanan berat 1-2 jam sebelum tidur. Usahakan berolahraga minimal 20 menit setiap harinya.

Keempat, hindari tidur siang. Tidur yang baik dilakukan pada malam hari. Orang-orang cenderung menyalahartikan dengan istilah "membayar utang tidur" dengan cara tidur siang pada akhir pekan. Tidur siang hanya dianjurkan jika tubuh benar-benar terlalu lelah akibat kerja berlebihan. Dan yang terpenting, tidurlah hanya ketika anda merasa mengantuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement