Jumat 29 Sep 2017 12:29 WIB

Gizi Anak Harus Menjadi Perhatian Orang Tua

Gizi buruk (Ilustrasi).
Foto: IST
Gizi buruk (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian makanan bergizi kepada anak merupakan hal yang prioritas. Hal itu dianggap menjadi perhatian utama para orang tua guna menghindari anak-anak dari penyakit gizi buruk dan sejenisnya.

"Ada kecenderungan kasus gizi buruk di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur terus meningkat, sehingga para orang tua perlu memperhatikan gizi bagi anak-anaknya agar terhindar dari penyakit tersebut," kata Kadis Kesehatan Kota Kupang Ari Wijana kepada Antara di Kupang, Jumat (29/9).

Ia mengatakan kasus gizi buruk terjadi di Kota Kupang bukan kategori gizi buruk dengan kelainan klinis tetapi gizi buruk dengan indikator berat badan yang kurang atau non klinis. Dengan demikian, perlu dilakukan intervensi melalui pemberian makanan bergizi yang memadai agar berat badan anak bertambah agar bisa keluar dari zona gizi buruk.

Menurut dia, berdasarkan laporan kunjungan pasien ke 369 posyandu di Kota Kupang adanya kecenderungan penderita gizi buruk dengan indikator berat badan yang kurang meningkat di Kota Kupang. "Apabila dilihat dari laporan kunjungan ke posyandu banyak anak-anak memiliki berat badan yang kurang sehingga ditetapkan sebagai penderita gizi buruk," ujarnya.

"Setiap bulan di posyandu ada kegiatan timbang berat badan anak dari situlah penderita ini terdeteksi adanya pasien gizi buruk," tambah dia. Ia mengatakan, berdasarkan data pada Dinas Kesehatan kota Kupang bahwa penderita gizi buruk mengalami peningkatan 0,2 persen meningkat 2,1 persen.

"Peningkatan ini sangat serius sehingga perlu diwaspadai para orang tua di daerah ini untuk memberikan makanan bergizi terhadap anak agar tidak menjadi penderita gizi buruk marasmus," kata Ari.

Menurut dia, sekalipun penderita gizi buruk di Kota Kupang mengalami peningkatan, namun penderita gizi buruk dengan kelainan klinis belum ditemukan di daerah ini. "Belum pernah ada penderita gizi buruk di Kota Kupang dengan kategori marasmus. Tahun 2016 lalu memang ada satu pasien di Kelurahan Lasiana," ujarnya.

Pasien gizi buruk dengan kategori marasmus itu berasal dari SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan langsung mendapat penanganan dari pemerintah kota.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement