Senin 10 Sep 2012 13:07 WIB

Rajin Sikat Gigi tapi Tetap Bau Mulut, Bagaimana Solusinya?

Bau mulut dapat dicegah
Foto: madisonweeklynews.com
Bau mulut dapat dicegah

REPUBLIKA.CO.ID, Masalah bau mulut atau halitosis sepertinya cukup banyak dialami oleh orang lain, juga tercermin dari banyaknya obat atau permen penyegar mulut yang diiklankan. Bau mulut dapat disebabkan oleh penguraian sisa makanan oleh bakteri di mulut, makanan tertentu, puasa, atau akibat beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan bau mulut menetap. 

Menurut Dokter Zubairi Djoerban, spesialis penyakit dalam, bau mulut pada pagi hari misalnya, disebabkan karena pada waktu tidur aliran air liur tidak lancar karena lidah dan rahang tidak bergerak. Akibatnya sisa makanan tertahan dan bakteri di mulut akan menguraikannya dan melepaskan bau yang tidak sedap. Bau ini akan hilang setelah membersihkan gigi atau sarapan. Sebagian besar penyebab bau mulut berasal dari mulut, jarang sekali ditemukan penyebab di luar mulut. Makan bawang, petai, jengkol, alkohol, merokok juga dapat menyebabkan bau mulut setelah mengonsumsinya. 

Merokok mengurangi aliran air liur sehingga bau mulutnya lebih lama menetap. Bau mulut saat puasa disebabkan karena untuk mengatasi kekurangan makanan, tubuh memecah cadangan lemak. Senyawa sisa akibat pemecahan lemak tersebut (keton) kemudian dikeluarkan melalui napas dan menimbulkan bau yang khas. Bau mulut yang menetap biasanya disebabkan oleh penyakit pada gusi. Tanda-tanda yang dapat istri Anda perhatikan adalah apakah saat menyikat gigi, gusi mudah berdarah. Dengan bantuan cermin, perhatikan apakah gusi tampak merah, memucat jika ditekan, dan sedikit membengkak pada daerah pertemuan dengan gigi. 

Penyakit gusi disebabkan karena plak, semacam selaput yang lengket, yang dibentuk oleh bakteri setiap hari. Bakteri ini biasanya senang berkumpul di antara gigi atau antara pertemuan gigi dengan gusi. Bakteri, sisa makanan, dan air liur dapat berkumpul pada lidah bagian belakang dan mungkin dapat menimbulkan bau mulut. Radang sinus menahun, masalah pada saluran pencernaan, dan obat-obat yang dapat mengurangi air liur seperti beberapa jenis obat penenang dan alkohol juga dapat menyebabkan bau mulut. 

Terdapat katup yang membatasi lambung dengan tenggorokan, sehingga sebenarnya tidak akan ada bau yang berasal dari lambung, kecuali jika bersendawa atau muntah. Dalam hal ini, yang harus istri Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memeriksa secara menyeluruh keadaan gigi dan mulutnya. Selain itu teruskan juga kebiasaannya yang sudah baik yaitu teratur membersihkan gigi. Mungkin pada kunjungan ke dokter gigi juga dapat ditanyakan apakah cara membersihkan giginya sudah benar. 

Lidah juga dapat dibersihkan dengan sikat gigi yang lembut satu kali sehari, jika bisa sampai ke bagian belakang lidah. Menyikat lidah harus dilakukan secara lembut, karena jika tidak maka justru dapat timbul luka (yang mungkin tidak terasa) pada lidah dan menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Makan permen karet yang bebas gula juga dapat membantu meningkatkan aliran air liur karena gerakan rahang yang aktif. 

Cairan pembersih mulut yang dijual di pasaran juga dapat membantu, hanya penggunaannya harus hati-hati dan dibatasi. Karena banyak dari cairan tersebut yang bersifat asam. Jadi ada beberapa tips, bila istri Mas Asep ingin menghilangkan bau mulut. Pertama sikat gigi dua kali sehari, ganti sikat gigi dengan yang baru secara berkala. Kedua, berobat ke dokter gigi untuk menghilangkan plak setiap enam bulan. Ketiga, olahraga teratur, berenang, jalan cepat, push-up, naik sepeda, basket atau olahraga lain yang mampu laksana dan teratur. Keempat, stop merokok, kumur-kumur dengan mouthwash, anti-plaque, anti-gingivitis (anti radang gusi), dan perbanyak makan sayur serta vitamin C. 

sumber : dr Zubairi Djoerban
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement