Senin 13 Aug 2012 12:17 WIB

Ini Dia Mitos dan Fakta Soal Donor Darah (2)

Logo Donor Darah Sukarela (DDS) PMI.
Foto: Dok PMI
Logo Donor Darah Sukarela (DDS) PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, Donor darah adalah kegiatan yang pastinya kita semua ingin lakukan, tetapi kadang beberapa orang justru takut melakukannya karena dihantui oleh adanya mitos seputar donor darah. Berikut ini beberapa mitos dan fakta terkait donor darah yang Anda bisa cermati sendiri.

Mitos 5: Saya perlu istirahat sehari setelah mendonorkan darah

Fakta: Anda dapat melanjutkan pekerjaan atau kembali ke rutinitas normal segera setelah mendonorkan darah. Namun, Anda perlu untuk memperhatikan hal berikut:

Minum minimal 10 -12 gelas air atau cairan lainnya dalam waktu 24 jam setelah donor darah. Namun, Anda diharuskan menghindari alkohol selama satu atau dua hari. Hindari mengemudi, kontak yang terlalu lama dengan matahari atau merokok selama tiga sampai empat jam.

 

Mitos 6: Mendonorkan darah dapat memicu obesitas

Fakta: Mendonorkan darah tidak secara langsung mempengaruhi berat badan Anda. Namun, bagi beberapa orang yang makan lebih dari biasanya dan menghindari olahraga setelah donor, justru Anda bisa menyebabkan penambahan berat badan.

 

Mitos 7: Saya menderita tekanan darah tinggi, jadi saya tidak bisa mendonorkan darah

Fakta: Selama tekanan darah sistolik Anda di bawah 180 dan 100 diastolik pada saat mendonor, Anda masih bisa mendonor darah. Obat-obatan yang Anda konsumsi untuk tekanan darah tinggi juga tidak akan berpengaruh setelah mendonor.

 

Mitos 8: Saya menderita diabetes dan tidak bisa mendonorkan darah

Fakta: Menurut dokter, penderita diabetes bisa mendonorkan darah selama kadar gula mereka berada dalam kisaran yang diizinkan dan persyaratan medis lainnya sudah terpenuhi.

 

Mitos 9: Saya terlalu tua untuk mendonor darah

Fakta: Tidak ada batas usia atas untuk mendonor. Selama pemeriksaan medis sebelumnya menyatakan Anda bugar dan sehat, Anda bisa mendonor darah.

 

Mitos 10: Mendonorkan darah bisa menularkan berbagai infeksi seperti HIV

Fakta: Jika Anda bisa memastikan bahwa jarum yang digunakan itu baru dan sudah di-sterilisasi selama donor darah, tidak ada kemungkinan untuk terkena HIV atau infeksi lainnya. 

sumber : duniafitnes.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement