Jumat 02 Jul 2010 00:45 WIB

Ingin Langsing? Mulai Saja Naik Kendaraan Umum

Tampak seorang wanita baru keluar dari sebuah bus Trans Jakarta.
Foto: dok republika
Tampak seorang wanita baru keluar dari sebuah bus Trans Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA--Meninggalkan sejenak mobil atau motor dan beralih menggunakan transportasi umum bisa membuat tubuh senantiasa langsing dan bugar. Pasalnya, ketika seseorang menggunakan kendaraan umum saat menuju kantor atau sekolah, secara otomatis mereka harus menuju terminal atau stasiun.

Dengan begitu, kalori dalam tubuh senantiasa terbakar lantaran individu harus banyak berjalan ketika menggunakan kendaraan umum Demikian hasil riset yang dipublikasikan Drexel University, Philadelphia dalam jurnal of Peventine Medicine.

"Sistem transportasi terpadu seperti KRL atau monorail memberikan manfaat pada masyarakat. Hal itu disebabkan masyarakan diharuskan banyak berjalan kaki ketika memanfaatkan transportasi umum," ungkap Robert Stokes, Kordinator Tim Riset Urban Environmental Studies Program, Drexel University, Philadelphia, Rabu (30/6).

Stokes menambahkan manfaat ini secara simultan bakal berpengaruh kepada masyarakat secara umum. Disamping itu, kebiasaan menggunakan transportasi umum juga menghadirkan kebijakan yang memperhitungkan tentang tarif yang meringankan masyarakat.

Sebelumnya, Stokes dan kolega melakukan survei terhadap 500 orang di Charlotte, North Carolina, sebelum dan sesudah diresmikannya sistem transportasi terpadu. Tim riset kemudian memberikan rangkaian pertanyaan termasuk didalamanya aktivitas fisik, berat dan tinggi badan, persepsi lingkungan dan publik terhadap pengguna KRL, rencana menggunakan dan penggunaan KRL.

Hasilnya, peneliti mencatat 5 komuter yang menggunakan trem saat berangkat dan pulang bekerja mengalami penurunan berat badan rata-rata 6.45 pon atau 2.9 kilogram selama 12-18 bulan. Secara umum, peneliti juga mencatat rata-rata individu yang menggunakan trem mengalami penurunan resiko obesitas hingga 81 persen.

Menyiapkan rencana pembangunan transportasi publik dapat mengurangi resiko obesitas, yang sangat berkaitan erat dengan masalah waktu yang dihabiskan seseorang menggunakan kendaraan pribadi.

Rencana pembangunan transportasi publik juga harus disertai dengan perencanaan tata kota dan badan keamanan publik untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menarik masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan jalur trem.

Scara terpisah, Scott C. Brown, asisten professor, University of Miami Miller School of Medicine Center for Family Studies sependapat dengan mengatakan transportasi publik dapat mendorong masyarakat untuk banyak bergerak.  "Hasil studi ini memperkuat studi sebelumnya dimana keberadaan transpottasi publik mendorong aktivitas fisik masyarakat," pungkasnya.

Sebagai informasi, di AS, 32 jalur trem (KRL atau monorail di AS) telah beroperasi. Pengoperasiannya meliputi daerah metropolitan, dan tercatat lebih dari 200 juta penumpang terangkut setiap tahunnya.

sumber : healthday
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement