Sabtu 23 Jun 2012 07:20 WIB

Wah, 460 Juta Orang Asia Menderita Jerawat

Jerawat/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Jerawat/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sekitar 460 juta orang baik usia remaja maupun dewasa di Asia menderita jerawat, kata pakar Dermalogi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta dokter Yohanes Widodo Wirohadidjojo.

"Dari jumlah ratusan juta orang memiliki masalah jerawat tersebut, 175 juta orang di antaranya berusia antara 12 hingga 35 tahun," katanya di sela acara berjudul "Media Education Papulex" di Solo, Jumat (23/6).

Namun, kata dia, hanya sekitar 40 persen di antara mereka yang mencari bantuan secara profesional untuk pengobatan jerawatnya sehingga hal itu bertolak belakang dengan relatif tingginya angka gangguan kulit wajah itu.

"Penderita jerawat yang meminta bantuan seorang ahli atau perawatan ahli jerawat hanya sekitar 40 persen," katanya.

Padahal, kata dia, manajemen jerawat yang tepat merupakan cara untuk memperbaiki gangguan tampilan akibat jerawat dan mencegah cacat kulit akibat penyakit itu.

Ia menjelaskan, manajemen kulit berjerawat merupakan tindakan menyeluruh mulai dari pengobatan, perawatan, dan pencegahan timbulnya kekambuhan serta bertambah banyaknya jerawat agar kulit muka kembali bersih.

"Tentunya diperlukan upaya untuk mencegah datangnya kembali jerawat pascapengobatan dan perawatan untuk memperbaiki cacat yang sudah terjadi. Atau setidaknya mengamuflase cacat jerawat yang tidak terobati," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan solusi untuk mencegah timbulnya jerawat, dimana dokter merekomendasikan atau memberikan obat yang dapat dipakai pasien dalam jangka panjang, berkhasiat mencegah kekambuhan jerawat.  

"Maka, biaya konsultasi dokter dapat ditekan," katanya.

Ia menjelaskan, yang dimaksud jangka panjang yakni waktu yang dibutuhkan pasien sekitar enam hingga delapan minggu, sebelum dokter mengizinkan untuk memulai perawatan lain yang terbebas dari kemungkinan kambuh jerawat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement