Rabu 23 May 2012 02:14 WIB

Anak Terpapar Asap Rokok Berpotensi Iritasi Kandung Kemih

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Orang tua perokok kerap meremehkan bahaya kebiasaan mereka terhadap anak-anaknya. (ilustrasi)
Foto: www.mnn.com
Orang tua perokok kerap meremehkan bahaya kebiasaan mereka terhadap anak-anaknya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak yang terkena asap tembakau beresiko lebih besar terkena gejala iritasi kandung kemih, dibandingkan yang orangtuanya bukan perokok. Temuan ini merupakan hasil penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS).

Penelitian dilakukan pada 45 anak berusia 4 hingga 17 tahun yang menderita gejala iritasi kandung kemih. Hal ini juga termasuk anak yang mengalami kesulitan buang air kecil, atau sering buang air kecil dan inkontinensia.

Menurut temuan yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Urologi AS di Atlanta, anak-anak yang terkena asap tembakau secara teratur lebih memungkinkan terkena gejala iritasi kandung kemih parah. Dari laporan tersebut 24 anak menderita gejala iritasi kandung kemih parah. Sementara 21 lainnya memiliki gejala ringan atau sangat ringan.

Namun di antara mereka yang menderita gejala berat 23 persennya berasal dari ibu perokok. Sementara 50 persennya secara teratur terkena asap rokok saat naik kendaraan. Hal ini diungkapkan Dr Kelly Johnson dan rekannya Robert Wood Johnson dari Universitas Hospital dan Universitas Rutgers.

Di sisi lain, anak-anak yang ibunya bukan perokok, namun terkena asap rokok rutin dari lingkungan memiliki resiko sangat ringan atau ringan iritasi kandung kemih. Temuan memberikan bukti yang berarti dan signifikan terkait paparan tembakau dan iritasi kandung kemih pada anak.

"Asap rokok adalah penyebab utama kematian di AS," ujar Dr, Anthony Atala, seorang urolog pediatrik di Wake Forest Baptis Medical Center, seperti dilansir Press TV.

Selain itu kondisi seperti kanker paru-paru, penyakit jantung dan asma juga merupakan dampak dari paparan asap rokok. Selain itu merokok memiliki dampak negatif terhadap gejala kencing, terutama pada anak muda. Data yang disajikan hari ini harusnya menjadi peringatan agar orangtua tak merokok di sekitar anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement