Selasa 08 May 2012 10:29 WIB

Inilah 10 Pekerjaan yang Bikin Rusak Paru-paru (3)

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api.  (Ilustrasi)
Foto: Antara
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir 23 ribu pekerja melakoni pekerjaan yang ternyata mengancam kesehatan paru-paru. Dari hasil penelitian Departemen Tenaga Kerja AS pada  2008 terungkap bahwa lebih dari 16 ribu orang meninggal dunia karena penyakit itu.

Jangan cemas dulu, ternyata sebagian besar penyakit paru itu bisa dicegah. Bahkan, tindakan pencegahan yang sederhana dapat mengurangi risiko. Berikut adalah daftar 10 pekerjaan yang bikin paru-paru Anda menderita:

Industri otomotif

Asma ringan bisa menjadi masalah baru untuk para pekerja di industri otomotif, terutama di bagian reparasi bodi mobil. Unsur kimia cat mobil bisa memicu masalah iritasi kulit, memicu alergi, dan menyebabkan penyempitan rongga dada serta membuat masalah sulit bernapas.

Untuk mereka yang sensitif, sedikit saja unsur alergi itu muncul bisa memicu serangan asma. Upaya pencegahannya adalah dengan menggunakan alat pernapasan khusus, sarung tangan, kacamata pelindung, dan ventilasi yang baik.

Transportasi

Sopir truk, pekerja bongkar barang, dan petugas kereta api bisa memicu COPD. Dalam studi pada 2004, ada kaitan antara tingkat kematian akibat kanker paru-paru yang meningkat dan pekerja rel kereta api AS setelah industri itu beralih dari batu bara ke mesin diesel pada 1950-an.

Untuk mengatasi ini, diusahakan agar bisa menjauh dari sentuhan langsung mesin diesel dan menggunakan masker pelindung untuk mengurangi risiko.

Pemadam kebakaran

Petugas pemadam bisa menyedot asap dan berbagai unsur kimia yang muncul dari gedung yang terbakar. Kendati ada masker khusus yang melindungi, tak jarang petugas luput menggunakannya.

Padahal, terpaan zat beracun tetap mengancam meski api telah padam. Lantaran itulah para petugas diimbau agar mengenakan perangkat perlindungan pernapasan ketika bertugas memadamkan api.

 

sumber : health.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement