Senin 02 Apr 2012 03:05 WIB

Nonton Film Sedih Dapat Membuat Bahagia

Jangan Bersedih (Ilustrasi)
Jangan Bersedih (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,OHIO -- Film yang membuat air mata berlinang biasanya populer. Misalnya film garapan James Cameron, Titanic. Kini para ahli telah menemukan penyebabnya. Peneliti Universitas Negeri Ohio mengungkapkan menonton film tragedi menyebabkan orang membayangkan tentang hubungan mereka dengan orang-orang dekat. Prosesnya ini dapat meningkatkan kebahagiaan.

''Cerita tragis sering fokus pada tema cinta  abadi. Hal itu membuat penonton mengingat orang yang mereka cintai,'' ujar Silvia Knobloch-Westerwick, kepala penelitian di Universitas Negeri Ohio.

Kunci kebahagiaan  adalah dengan menjadikan  film itu sebagai refleksi dalam hubungan dengan orang-orang terdekat.Semakin banyak  kita  melakukan itu, kita akan semakin bahagia.

Penonton yang memiliki sifat egois akan menyikapi film tragedi dengan ''Hidup saya tidak seburuk itu.''

Knobloch-Westerwick mengatakan penelitian terhadap film sedih, itu dapat menjelaskan mengapa orang bahagia ketika menikmati film tragedi tersebut. ''Para filsuf telah mempertimbangkan pertanyaan ini selama ribuan tahun, tapi belum ada pendekatan ilmiah,'' katanya.

Penelitian itu melibatkan 361 mahasiswa yang menonton ulasan singkat film Atonement (2007) yang melibatkan sepasang kekasih yang terpisah dan meninggal akibat peperangan.

Sebelum, selagi dan setelah menonton film sebanyak tiga kali, para responden ditanya beberapa hal tentang ukuran kebahagiaan dalam kehidupan mereka.Mereka juga ditanya tentang perasaan seperti kesedihan.

Orang yang sangat sedih ketika menonton film itu cenderung menulis tokoh-tokoh nyata yang dekat dengan mereka.

"Orang-orang menggunakan tragedi untuk mencerminkan hubungan penting dalam kehidupan mereka, untuk mensyukuri keberadaan mereka," katanya.

Para peneliti juga menguji teori bahwa orang merasa lebih bahagia setelah melihat film tragedi karena mereka dapat membandingkan diri mereka dengan tokoh dalam film tersebut. "Bukan tragedi dalam film yang meningkatkan kebahagiaan hidup, tapi karena penonton jadi berpikir lebih tentang diri mereka sendiri. Orang jadi menghargai hubungan yang mereka punya,'' kata Knobloch-Westerwick.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement