Kamis 29 Mar 2012 20:32 WIB

Ternyata Ada Lho Alergi Terhadap Air, Sangat Merepotkan

Kontak dengan air (ilustrasi)
Foto: freepik.com
Kontak dengan air (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Manusia mutlak butuh air. Tapi apa yang terjadi bila setiap kali melakukan kontak dengan air timbul alergi. Sulit dibayangkan tapi itu terjadi dan sempat membuat Dr Alan Baptist, program associate director untuk alergi dan imunologi di Universitas Michigan sempat kerepotan.

Beberapa tahun lalu Seorang wanita muda mendatanginya. Ia mencari bantuan dengan migrain yang hebat. Setiap kali dia kontak dengan air ia menderita sakit kepala, bersama dengan bekas kemerahan di kulitnya.

Si wanita menjalani serangkaian tes medis hasilnya mengejutkan, ia memiliki alergi terhadap air. Kecenderungan tubuh yang menolak air  dalam istilah medis disebut Aquagenic pruritis

Jika Anda alergi terhadap air, bagaimana mungkin Anda mandi? Atau berenang? Berjalan dalam hujan bisa berubah menjadi sore menyakitkan. Namun beberapa orang benar-benar mengalami kondisi yang disebut Aquagenic urticaria, alias alergi air.

Reaksi umum alergi ini adalah rasa gatal-gatal setiap kali terpapar air. Tingkat keparahan alergi sangat bervariasi, dari hampir tak terlihat hingga tingkat parah.

Aquagenic urticaria, pertama kali dijelaskan pada 1964. "Kasusnya sangat jarang," kata Baptist, beberapa bahkan mungkin tak terdiagnosis. "Jika seseorang mandi setiap hari dan memiliki urticaria setiap hari, dokter mereka akan berpikir bahwa dia sudah dalam kondisi kronis," katanya.

Penolakan tubuh atas air sangat kontraproduktif, terutama karena kita sebagian besar terdiri dari air. Sel-sel kita dipenuhi dengan air dan kita tidak bisa hidup tanpanya. Namun, di hampir semua kasus, reaksi alergi dinyatakan hanya ketika kulit kontak dengan air. "Bila mereka minum atau makan, tak ada reaksi negatif terhadap sel-sel mereka," katanya.

Tapi mereka bisa alergi terhadap air mata mereka jika mereka menangis, dan bahkan keringat mereka sendiri, Baptist menjelaskan. Untungnya, keringat biasanya tidak menyebabkan reaksi sehebat jika menyelam ke dalam kolam. Pasien dapat menjadi alergi terhadap air liur juga.

"Mandi adalah hal serius," kata Baptist. "Pasien kami mencoba untuk mandi yang sangat singkat dan kemudian mengeringkan dengan sangat cepat, tapi dia tetap akan mengalami sakit kepala."

Tidak jelas apa yang menyebabkan alergi ini dan sumbernya. Baptist menggunakanobat-obatan, termasuk antihistamin dan anti-kolinergik. Mereka tidak menekan sakit kepala pasien, sehingga ia menambahkan obat yang  biasa  digunakan untuk melawan depresi.

Obat-obatan ini, katanya, tidak untuk menyembuhkan alergi. "Tapi setidaknya dia bisa mandi tanpa perlu merasa sangat kepusingan," katanya.

sumber : health.msn.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement