Selasa 27 Mar 2012 11:34 WIB

Waduh, Perempuan Lebih Sering Kena Serangan Jantung daripada Pria?

Serangan jantung (ilustrasi)
Foto: rauanklassnikringing.com
Serangan jantung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika mendapati bahwa kebanyakan perempuan berusia 10 hingga 15 tahun lebih tua dari laki-laki ketika pertama kali terkena serangan jantung.

Dr Canto dari Klinik Watson di Lakeland, Florida merupakan salah seorang penulis penelitian tersebut. Ia mengatakan, data itu juga menunjukkan bahwa jumlah perempuan berusia di bawah 55 tahun yang datang ke ruang UGD dengan gejala-gejala selain sakit di dada, termasuk sesak nafas, mual dan sakit punggung dan rahang, cukup mengejutkan.

Lima belas persen perempuan tersebut berada dalam kondisi sangat berbahaya ketika mereka tiba dibanding 10 persen laki-laki dalam kategori usia yang sama.

Ia mengatakan, “Perempuan yang lebih muda memiliki risiko meninggal yang lebih tinggi setelah terkena serangan jantung dibanding laki-laki pada usia yang sama.”

Dr Canto mengatakan beberapa perbedaan gejala serangan jantung tampaknya menghilang ketika laki-laki dan perempuan bertambah tua.

Ia mengatakan, ”Perempuan pra-menopause dan masih muda status hormonalnya berbeda dibanding perempuan yang lebih tua, dan tentunya, laki-laki. Juga dilaporkan bahwa perempuan lebih muda yang terkena serangan jantung mungkin mengalami serangan jantung berbeda yang melibatkan apa yang mereka sebut sebagai plaque erosion atau erosi plak. Ini berbeda dengan jenis serangan jantung klasik yang mencakup plaque rupture atau plak pecah.”

Dr Canto mengatakan perempuan muda yang minum pil KB juga menghadapi risiko lebih besar terkena penggumpalan darah, emboli paru, dan kejang arteri coroner.

Tim dokter mengatakan lebih banyak penelitian dibutuhkan mengenai mengapa jumlah perempuan muda yang terkena serangan jantung meningkat. Sementara itu, mereka ingin mengenali tanda-tanda peringatan ini dan pergi ke rumah sakit pada waktunya.

sumber : voanews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement