Kamis 22 Mar 2012 22:16 WIB

Cetak Biru Pengembangan Vaksin Tuberculosis

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Chairul Akhmad
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG - Para peneliti membuat cetak biru langkah pengembangan vaksin yang lebih efektif dalam memerangi tuberculosis (TBC).

Salah satunya adalah mendesak dukungan global agar memberikan perhatian dan pendanaan yang sama terhadap peneliti TBC seperti yang diberikan pada peneliti AIDS dan penyakit lainnya.

"Cetak birunya sudah dikembangkan, terutama berupa dokumen dan rencana penelitian untuk lima sampai sepuluh tahun ke depan," kata Kepala Pusat Laboratorium Vaksin Tuberculosis Afrika Selatan, Hassan Muhamad, seperti dilansir AFP, Rabu (21/3).

Hassan menambahkan, cetak biru tersebut merupakan paanduan internasional tentang bagaimana membandingkan kemanjuran vaksin-vaksin TBC yang dihasilkan. Vaksin yang layak nantinya perlu diberi lisensi dan didistribusikan. "Kami menargetkan untuk menekan angka infeksi dan kematian akibat TBC hingga 50 persen pada 2016," ujarnya.

Vaksin yang ada saat ini, lanjut dia, dikembangkan pada 90 tahun yang lalu. Vaksin itu hanya mampu mencegah anak-anak dari beberapa jenis TBC. Sementara orang dewasa yang terinfeksi harus diberikan perawatan dan obat-obatan. "Vaksin baru diharapkan dapat memerangi TBC baik di kasus positif HIV maupun negatif," imbuhnya.

TBC mudah menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyakit tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi Afrika Selatan, mengingat 18 persen orang dewasa di sana terinfeksi HIV. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement