REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sekitar 28,8 persen atau 3,6 juta perempuan Indonesia berusia di atas 50 tahun diperkirakan menderita osteoporosis.

Hal itu dikatakan Kepala Bagian Bedah Orthopaedi dan Traumatologi, RS Panti Rapih Yogyakarta Bambang Kisworo dalam seminar Osteoporosis di Restoran Pasific diselenggarakan RS Panti Rapih bekerjasama dengan PT Roche Indonesia, Sabtu (10/3). Penelitian lain menunjukkan, satu dari empat (26 persen) perempuan Indonesia berusia 45-65 tahun mengidap osteoporosis.

"Osteoporosis dapat diartikan sebagai tulang yang keropos atau suatu keadaan tulang secara keseluruhan menjadi keropos karena kepadatan masa tulang berkurang. Sehingga rongga-rongga di dalam tulang bertambah besar dan hal ini membuat tulang menjadi rapuh. Tulang yang rapuh akibat osteoporosis lebih mudah patah dibanding tulang normal," jelas Bambang.

Menurut Bambang, banyak orang keliru memandang osteoporosis dapat menyebabkan nyeri sendi. 'Osteoporosis itu tidak menyebabkan nyeri sendi sama sekali. Yang menyebabkan nyeri sendi terutama sendi pinggul dan lutut terutama pada usia di atas  45 tahun itu osteoartritis," jelas Bambang.

Osteoartritus itu, sambung Bambang, suatu pengapuran sendi yakni seuatu keadaan tulang rawan pelapis ujung tulang pembentuk sendi menipis. Sehingga ujung tulang tersebut saling bergesekan langsung. Hal itulah yang menyebabkan sendi terasa kaku dan nyeri.

Ikuti Whatsapp Channel Republika