Sabtu 04 Feb 2012 18:54 WIB

'Peluru' Perak Mampu Membunuh Kanker?

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perak
Foto: medicaldaily.com
Perak

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam mitos, peluru berbahan logam perak ampuh digunakan untuk membunuh vampir atau manusia srigala. Dalam dunia nyata, ternyata perak pun memiliki manfaat tak kalah besar dalam memusnakah satu musuh terbesar di dunia kesehatan, sel kanker.

Sebuah temuan baru dalam dunia kedokteran dan pengobatan. Bahan logam perak, yang digunakan dalam kemoterapi bisa membunuh beberapa sel kanker. Bahkan, dalam terapi penyembuhannya ini, efek samping dari penggunaan perak juga lebih kecil.

Para ilmuwan mengatakan bahwa logam ini memiliki berbagai kegunaan obat dan merupakan antiseptik umum, antibiotik dan sarana memurnikan air. Peneliti dari University of Leeds, Inggris melakukan tes laboratorium pada orang yang terkena payudara dan sel kanker usus besar.

Para penderita kanker ini diberikan senyawa perak selama enam hari. Hasilnya, yang dipublikasikan dalam journal Dalton Transactions, senyawa perak ternyata seefektif Cisplatin dalam membunuh kanker dengan efek samping yang lebih sedikit.

 

Efektivitasnya ini bisa jadi disebabkan oleh struktur sekitar dari atom perak, yang dikenal sebagai ligan. Struktur ini dapat membantu melepaskan ion perak ke dalam sel ketika memasuki tubuh dan kemudian membunuh sel kanker.

Sang peneliti, Dr Charlotte Willans, berencana untuk mencermati efek perak ini lebih lanjut. Apakah bahan ini bisa menjadi bahan yang baru dan aman serta efektif untuk mengobati kanker nantinya. “Ini bisa sebagai alternatif yang lebih murah untuk pengobatan kanker,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu (4/2).

Menurut dia, kemoterapi sering menjadi pengalaman yang melelahkan bagi para pasien. Untuk itu, ia berusaha mencari bahan yang efektif namun tak beracun untuk membunuh sel-sel kanker ini. “Penelitian ini telah menggunakan berbagai jenis ligan ini untuk melihat mana yang paling efektif melawan sel kanker,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement