Kamis 02 Jun 2011 11:31 WIB

Asal Tahu Saja...Luka 'Remeh' Juga Bisa Akibatkan Penyakit Parah, Lho!

Luka. Ilustrasi
Foto: theeastafrican.co.ke
Luka. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Dokter ahli bedah plastik RSUD Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Dr Eko Herihadi SpBP, menegaskan bahwa luka bisa mengakibatkan penyakit parah bila tidak dikenali secara benar dan akhirnya terjadi penanganan yang salah.

"Jangan anggap remeh luka, kenali segera agar bisa ditangani secepatnya, sehingga tidak salah penanganan," katanya dalam seminar keperawatan yang digelar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kediri, di Gedung Bagawanta Bhari, Kediri, Kamis.

Ia mengaku dirinya banyak menemukan kasus penyakit parah yang berawal dari menyepelekan luka. Misalnya, tetanus yang bisa berujung kematian. "Kadang masalah serius pasien muncul dari hal-hal sepele. Ada pasien yang terkena duri, lukanya tak kunjung sembuh, ternyata di dalam luka itu masih ada sisa duri yang tertinggal. Ini hal kecil tapi berakibat serius," katanya mencontohkan.

Menurut dia, setiap luka memiliki karakter yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Misalnya, Ketika digigit anjing, maka diharapkan untuk tidak langsung menjahit dahulu luka itu, tetapi dibersihkan dahulu dan infeksinya diobati. "Nanti kulit akan menutup sendiri," ucapnya menegaskan.

Selain menghadirkan dokter Eko, seminar itu juga dihadiri  Wajan Juni Udjianti SKep ETN, seorang praktisi rawat luka dan stoma terkini dari Jakarta.

Kegiatan yang diikuti sekitar 500 perawat se-Kabupaten Kediri itu juga diisi dengan pengarahan tentang perizinan praktik perawat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

Seminar bertema "Teknik Perawatan Luka Terkini dalam Aplikasi Home Care" tersebut digelar dalam rangka pengukuhan pengurus PPNI Kabupaten Kediri periode 2010-2015. Pengurus dikukuhkan oleh Ketua PPNI Nurwiono, Skep Ners.

Nurwiono berharap PPNI mampu membawa perubahan baik di bidang keperawatan dan bukan hanya menyangkut profesionalisme dan peningkatan pelayanan, tetapi juga kualitas SDM.

"PPNI dituntut untuk bisa mewujudkan praktik keperawatan yang professional. Meningkatkan kualitas SDM perawat, dan meningkatkan eksistensi organisasi profesi. ke depan, kami harap lebih baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement