Kamis 28 Apr 2011 20:07 WIB

Waspadai Meningitis, Si Kecil 2-10 Tahun Paling Rentan Terserang

Vaksin meningitis/ilustrasi
Vaksin meningitis/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyakit infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang meningitis paling rentan menyerang anak usia 2-10 tahun. Meski kasus di Indonesia kebanyakan penderita adalah mereka yang telah dewasa.

"Di Indonesia yang banyak ke luar negeri adalah orang dewasa. Namun menjadi berbahaya jika kembali ke Indonesia dan menularkannya pada anak," kata Kepala Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional Prof Dr.dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) dalam media briefing "Mari Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (28/4).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kurang lebih 5-10 persen orang yang terkena penyakit meningitis meningokokus akan meninggal. Bahkan kematian terjadi pada mereka yang didiagnosis dan mendapat perawatan.

Setiap tahun, rata-rata 500.000 kasus penyakit meningokokus terjadi di dunia yang mengakibatkan 50.000 kematian. Semantara di antara mereka yang selamat, satu diantara lima orang akan menderita komplikasi berkepanjangan seperti kerusakan otak, kesulitan belajar, hilangnya pendengaran dan kehilangan anggota tubuh.

Profesor Sri Rezeki menyebut bakteri penyebab penyakit meningitis itu tidak terdapat di Indonesia. Namun bukan berarti masyarakat Indonesia terlepas dari ancaman penyakit itu karena banyaknya warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri termasuk ke negara-negara endemi meningitis seperti di "Sabuk Meningitis Afrika".

"Di Indonesia tidak ada kuman meningitis ini, umumnya dapat impor, ada yang pergi ke lokasi endemis dan menjadi sakit atau jadi "carrier" (pembawa kuman)," kata Sri.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI-IDI Prof Dr.dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI menyebut cara pencegahan paling efektif terhadap meningitis adalah melalui vaksinasi.

"Vaksinasi paling efektif karena mampu menyiapkan sistem kekebalan sebelum terkena kuman dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi ketika terjadi," ujar Samsuridjal.

Beberapa negara telah menetapkan persyaratan siapa pun yang memasuki negaranya harus sudah divaksinasi meningitis untuk mencegah penularan seperti negara Arab Saudi yang menjadi negara tujuan jemaah haji.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Taufik Tjahjadi, SpS menyebut pemberian vaksin harus dilakukan minimal 10 hari sebelum keberangkatan untuk memastikan perlindungan yang optimal dari vaksin tersebut.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi semua orang yang akan berangkat ke Mekkah untuk mendapatkan imunisasi minimal 10-14 hari sebelum berangkat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement