Jumat 06 Oct 2017 13:28 WIB

Ini Teknologi yang Bantu Rossi Selesaikan Balapan di Aragon

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ratna Puspita
Valentino Rossi
Foto: EFE/ANTONIO GARCIA
Valentino Rossi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Teknologi ciptaan Brembo menjadi rahasia Valentino Rossi berhasil menyelesaikan balapan di Sirkuit Aragon, Spanyol, pada Ahad (24/9). Brembo merupakan perusahaan Italia yang merupakan inovator nomor satu teknologi rem cakram otomotif di dunia.

Rossi kembali ke lintasan hanya 22 hari setelah tulang tibia kanan dan fibulanya patah usai kecelakaan enduro di Italia akhir Agustus lalu. 

Di Aragon, dia memulai balapan di grid terdepan dan finis kelima. Hasil ini terlihat sangat ajaib dan nyaris tidak mungkin di mata penggemar awam dan ahli medis. Sebab, sebelum latihan bebas pertama, Rossi bahkan tidak tahu apakah dia bisa menyelesaikan balapan akhir pekan di Aragon, Spanyol. 

Dilansir dari Speedweek, Jumat (6/10), perusahaan ini membuatkan rem jempol yang spesial untuk juara dunia sembilan kali tersebut. Tuas kecil yang ditempatkan di bawah stang sebelah kiri motor Rossi memungkinkan pembalap Italia tersebut mengendalikan rem belakang tanpa harus menginjak pedal menggunakan kakinya yang terluka. 

Rossi ternyata sempat menguji sistem rem jempol ini di Brno, namun dia baru mencoba versi standarnya. Pengujian pertama itu terbilang gagal. Sebab, tidak mungkin menempatkan rem belakang ke master silinder dari rem jempol sedangkan kaki harus menginjak pedal. 

Saat cedera, Rossi menginginkan solusi yang memungkinkan dia bisa memanfaatkan rem jempol sekaligus dan praktis. Berkat masukan-masukan dari the Doctor, teknisi pun cepat menemukan solusi dan membuat perubahan sesuai yang diinginkan. 

Teknologi rem jempol ini bukan hal baru karena telah diuji 25 tahun lalu. Namun, rem jempol ala Rossi ini baru digunakan oleh pembalap berusia 38 tahun itu. 

Mick Doohan, pembalap legendaris Australia pernah meminta solusi semacam ini saat kecelakaan parah di Assen 1992. Dokter Costa dari Clinica Mobile bisa menyelamatkan kaki Doohan namun pembalap itu hanya bisa menggerakkan kakinya terbatas. Ia tidak bisa lagi mengoperasikan rem belakang dengan pedal yang pas. Dari sini ide rem utama cukup dikontrol dengan ibu jari muncul.

Alternatif ini juga pernah diuji Maverick Viales, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo dan Danilo Petrucci. Teknologi ini sangat menguntungkan pembalap dengan kaki panjang. Kontak antara sepatu bot dan aspal pun bisa dihindari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement