Kamis 28 Sep 2017 06:39 WIB

Asupan Kalsium dan Vitamin D Orang Indonesia Rendah

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Susu sapi
Foto: Pixabay
Susu sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalsium merupakan salah satu jenis mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan serta kekuatan tulang dan gigi. Sayangnya, pemenuhan asupan kalsium harian orang-orang di Indonesia masih rendah.

"Kalau mengacu pada penelitian yang ada, untuk asupan kalsium (orang Indonesia) masih di bawah 300 mg per hari," ungkap Senior Nutrition Manger Fonterra Brands Indonesia Ines Yumahana Gulardi saat ditemui dalam Festival Komunitas 2017 di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

Jumlah tersebut terbilang jauh dari rekomendasi asupan kalsium harian. Jumlah asupan kalsium yang disarankan untuk kelompok usia dewasa hingga berusia 50 tahun adalah 1.000 mg per hari. Sedangkan jumlah asupan kalsium yang disarankan untuk kelompok usia di atas 50 tahun adalah 1.200 mg per hari.

Kebutuhan kalsium harian yang masih rendah ini bisa diperbaiki dengan memasukkan sumber makanan atau minuman yang kaya kalsium ke dalam pola makan. Salah satu sumber kalsium terbaik adalah susu.

Selain asupan kalsium, Ines juga menyoroti masih rendahnya vitamin D yang didapatkan masyarakat Indonesia per harinya. Hal ini cukup mengejutkan mengingat bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan cukup paparan sinar matahari.

Susu yang diformulasikan khusus untuk tulang dapat menjadi alternatif memenuhi kebutuhan harian kalsium dan juga vitamin D ini. Ines mengatakan kebutuhan harian kalsium dapat terpenuhi hingga 100 persen dengan dua kali meminum susu yang diformulasikan khusus untuk tulang.

"Kalau susunya tidak khusus diformulasikan untuk kesehatan tulang, biasanya kalsiumnya itu masih belum memenuhi 100 persen kebutuhan, sehingga minum susunya harus (lebih) banyak," sambung Ines.

Selain memenuhi kebutuhan gizi, kesehatan dan kekuatan tulang juga perlu dijaga melalui olahraga teratur. Olahraga tak hanya menjadi upaya pencegahan osteoporosis tetapi juga dapat membantu pasien osteoporisis meningkatkan kepadatan tulang.

"Olahraga dengan tambahan beban ringan, senam-senam dengan pembebanan, dengan pemberat di kaki. Banyak macam (olahraga untuk meningkatkan kepadatan tulang)," jelas Leny.

Leny mengatakan olahraga untuk meningkatkan kesehatan dan kepadatan tulang harus dilakukan secara bertahap. Masyarakat tidak boleh memaksakan diri untuk langsung menggunakan beban yang beban yang berat saat berolahraga.

"Tulang ini benda hidup. Seumur hidup harus kita jaga kepadatannya," terang Leny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement