Kamis 07 Apr 2011 14:47 WIB

Inilah Alasan Penggunaan Antibiotika Tak Rasional Wajib Kita Tolak

Rep: Prima Restri/ Red: Siwi Tri Puji B
obat antibiotik
Foto: corbis
obat antibiotik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam upaya untuk merasionalisasi penggunaan obat antibiotik, Kementrian Kesehatan melaksanakan beberapa program. Salah satunya dengan mengeluarkan Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik pada Kamis (7/4).

Mengapa penggunaan antibiotika tak rasional wajib kita tolak?

# Penggunaan obat antibiotik secara tidak rasional  menimbulkan resitensi terhadap antibiotika. Indonesia termasuk negara yang jor-joran menggunakan antibiotika, dimana banyak penyakit yang tidak memerlukan antibiotika tapi mendapat resep antibiotika.

# Obat antibiotika semestinya hanya diberikan sesuai dengan pola penyakit. ''Antibiotik boleh diberikan tapi harus sesuai dengan jenis mikroba yang dituju yaitu diperiksa kuman atai bakterinya. Saat ini  secara buta saja diberikan tanpa tahu mikroba yang disasar,'' tutur  Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Iwan Dwiparahasto.

# Dalam sebuah penelitian tahun 2004 tentang penyakit infeksi saluran pernafaan atas (ISPA) dan diare di lima provinsi mencakup Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat ditemukan telah terjadi peresepan antibiotik secara tidak rasional.Pada ISPA penggunaan antibiotik tidak rasional sebesar 94 persen. Sedangkan pada diare sebesar 87 persen.

# Penggunaan antibiotik secara tidak rasional ini juga akan memicu terjadinya pandemi antiresistensi mikroba. Selain pandemi, kebalnya pasien terhadap antibiotik akan menimbulkan biaya pengobatan yang lebih besar.''Karena antibiotik pada jenjang berikutnya harganya lebih mahal,'' tutur Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement