Rabu 15 Dec 2010 14:07 WIB

Musik Cukup Ampuh Tenangkan Pasien dengan Ventilator

Musik membantu dokter menenangkan pasien dengan alat bantu nafas
Musik membantu dokter menenangkan pasien dengan alat bantu nafas

REPUBLIKA.CO.ID, Memutar musik untuk pasien rumah sakit pada alat bantu nafas atau ventilator ternyata membantu mereka bernafas lebih mudah, demikian menurut studi terkini.

Pakar di Cochrane Library, London mengatakan musik dapat memiliki efek lebih baik ketimbang obat dalam menenangkan pasien saat menggunakan alat bantu nafas.

Dalam studi yang melibatkan lebih dari 200 pasien yang dirawat intensif, mendengar musik terbukti mengurangi kelelahan dan membantu melambatkan tarikan nafas.

Pakar juga merencanakan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah tipe musik yang diputar juga berperan penting.

Tempo

Dalam sebagian besar percobaan, para dokter mengalunkan musik klasih, seperti permainan piano sonata karya Mozart, atau lagu-lagu mudah didengar.

Namun bisa jadi bagi beberapa pasien, genre lain akan bekerja lebih baik, sama baik atau tidak lebih baik. Karena musik dapat membangkitkan emosi secara intensif, memilih tipe yang salah justru dapat mengagitasi pasien dan dapat membuat mereka lebih stress, demikian peringatan periset.

Pemimpin penelitian, Joke Bradt dari Universitas Drexel, Philadelphia, AS, merekomendasikan petugas medis yang menyediakan musik kepada pasien untuk mengonsultasikan kepada terapis musik untuk memahami tipe musik apa yang terbaik untuk pasien tertentu.

Dalam salah satu percobaan, seorang terapis musik terlatih bahkan memainkan musik secara langsung dengan tempo yang disinkronkan dengan  tarikan nafas pasien. Namun musik rekaman juga bekerja dengan hasil yang sama.

Dr Wendy Magee, salah satu kolega riset internasional dalam terapi musik dari Institute of Neuropalliative Rehabilitation, London, mengatakan musik adalah alat murah namun memiliki kekuatan besar untuk membantu para dokter.

Hanya saja, ia berkata, menggunakan musik tak semudah memainkan lagu-lagu acak. "Memilih lagu yang tepat sangatlah esensial," ujarnya. "Sangat penting untuk mendapat respon apa yang berarti bagi individual," imbuhnya.

"Beberapa musik tidak memberi efek relaks dan memperlambat detak jantung atau tarikan nafas, terutama dari aliran yang sangat menstimulasi dan berenergi, seperti heavy metal," kata Magee.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement