Sabtu 14 Aug 2010 06:30 WIB

Hati-hati, Sepatu Hak Tinggi Pemicu Radang Sendi

Hak Tinggi
Foto: telegraph.co.uk
Hak Tinggi

REPUBLIKA.CO.ID,Bagi sebagian besar wanita, memakai sepatu berhak tinggi ("high heels") kerap menjadi "obat mujarab" untuk mengatasi rendah diri, tepatnya rendah diri yang disebabkan postur tubuh yang rendah. Tapi, "high hells" juga merupakan pangkal utama terjadinya osteoarthritis (radang sendi) pada kaum hawa.

Sepatu berhak tinggi ibarat belati yang mengiris-iris dan menekan sendi-sendi kaki wanita, namun hingga kini tetap saja jutaan perempuan di dunia menikmati "hubungan intim" dengan sepatu itu.  Pandangan para wanita pecinta sepatu hak tinggi mungkin akan berubah jika mereka menyimak penelitian mutakhir dari para peneliti Iowa State University (ISU), Amerika Serikat, yang mempelajari efek berjalan dengan "high heels" dan gaya yang bekerja pada sendi rendah.

Dalam penelitian tersebut, dua ahli sendi (kinesiolog) Universitas Iowa Danielle Barkema dan Profesor Phil Martin mengungkapkan bahwa alas kaki berhak tinggi akan mengirimkan gelombang kejut dari tumit hingga tubuh dan memberikan tekanan besar pada bagian dalam lutut. "Jika hal ini berlangsung terus-menerus, wanita yang kerap bersepatu hak tinggi bisa terkena degenerasi sendi," kata Danielle Barkema yang tengah melakukan tesis di ISU, seperti dikutip laman mail.online.com.

Barkema dan Martin juga menyimpulkan semakin tinggi hak sepatu seseorang, semakin tinggi pula resiko terserang osteoerthritis dan peradangan sendi. Danielle Barkema bersama Profesor Martin telah meneliti 15 wanita yang menggunakan sepatu berhak dua inci, 3,5 inci, dan sepatu tanpa hak.

Mereka menggunakan sensor akseleromater dan peralatan laboratorium seperti platform dan kamera, untuk menangkap gerakan sendi pada kelimabelas wanita tersebut. Sensor dan kamera merekam pola persinggungan sendi-sendi pada kaki mereka dan dampaknya pada pola gerakan tubuh secara keseluruhan.

Barkema menyimpulkan sepatu dengan hak dua inci atau lebih, berkontribusi terhadap timbulnya radang sendi lutut, mengubah posisi pergelangan kaki, lutut, panggul yang menciptakan ketegangan pada punggung bawah dan bisa mengubah postur tubuh wanita. Penelitian dari ISU sebelumnya telah menemukan bahwa sepatu berhak tinggi mengubah karakteristik seseorang saat berjalan. Mereka yang suka bersepatu hak tinggi biasanya berjalan pelan dan langkah mereka lebih pendek.

Mereka yang biasa menggunakan sepatu hak tinggi, katanya, juga akan mengalami kompresi pada bagian dalam lutut, yang tinggi. "Posisi tumit, pada pengguna 'high heels' lebih tinggi. Ini berarti, mereka berjalan dengan tumpuan tumit yang lebih tinggi. Jika sepatu berhak tinggi dipakai dalam jangka waktu yang panjang, dari waktu ke waktu, niscaya bisa berkontribusi pada degenerasi sendi dan osteoartritis lutut, " kata Barkema dalam hasil studinya yang akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan Masyarakat Biomekanik, Amerika di Universitas Brown.

Pendapat Barkema didukung oleh fakta-kata dari penelitian ISU terdahulu yang telah banyak mengungkap bahwa ada hubungan positif antara sepatu hak tinggi dan perubahan persendian pergelangan kaki dan lutut.

"Saya pikir kesimpulan Danielle tepat. Memakai sepatu hak tinggi secara teratur menempatkan orang pada risiko semakin tinggi tumit, yang berakibat pula semakin besar risiko peradangan pada sendi," kata Profesor Martin.

Barkema juga menemukan bahwa memakai sepatu hak - khususnya dua inci dan lebih tinggi, dapat mengubah postur tubuh dengan mengubah posisi panggul yang dapat menciptakan ketegangan pada punggung bawah. "Kami mencatat perubahan-perubahan dalam sikap serta dari berbagai sudut, seperti lutut dan sudut pergelangan kaki. Perubahan yang paling dramatis terjadi pada pergelangan kaki," katanya.

Penelitian tersebut, kata Barkema, terinspirasi dari saudara kembar Ashley, yang biasa melihat korban fisik dari sepatu hak tinggi yang dialami pada rekan-rekan kerjanya. Ashley bekerja sebagai seorang manajer ritel di sebuah toko serba ada di Chicago beberapa tahun yang lalu. Asley dan sebagian besar rekan-rekan kerjanya, memakai sepatu hak tinggi setiap hari.  "Dia melihat banyak perempuan, terutama perempuan tua yang telah memakai sepatu hak tinggi secara teratur, memiliki berbagai masalah dengan lutut dan pinggul mereka," ujar Danielle Barkema.

Namun demikian Barkema tidak menyarankan perempuan untuk berhenti memakai sepatu hak tinggi sama sekali. "Saya memberitahu teman saya untuk mencoba memakai sepatu hak tinggi yang dimoderasi dan sekali waktu untuk memakai sepatu berhak rendah," katanya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement