Senin 18 Sep 2017 13:30 WIB

Ratusan Siswa Lomba Lukis di Museum Merapi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ratusan siswa SD sampai SMA di Kabupaten Sleman mengikuti lomba lukis Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Lomba diselenggarakan di halaman belakang Museum Gunung Api Merapi.

Lomba dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Aji Wulantoro, yang ditandai dengan pemukulan Bende atau yang biasa dikenal sebagai gong kecil. Ia menuturkan, jumlah peserta lomba kali ini melebihi target awal, lantaran diikuti lebih dari 300an siswa dan siswi.

"Tujuan lomba itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan melukis bagi pelajar, mencari bibit unggul dan potensi yang ada," kata Aji, Ahad (17/9).

Selain itu, lanjut Aji, lomba bertujuan membina bibit junior untuk lebih konsentrasi dalam melukis dan tentu demi menciptakan ruang publik dan eskpresi bagi pelajar. Hal itu dalam rangka meningkatkan proses kreativitas terhadap seni lukis.

Lomba lukis kali ini mengangkat tajuk 'Cinta Seni dan Budaya' dengan harapan siswa akan mencintai seni dan budaya yang ada di Indonesia, khususnya budaya Jawa yang adiluhur. Menurut Aji, dengan meninctai sejak dini pelestarian budaya akan terus berjalan.

Uniknya, tema lukis masing-masing tingkata tidak sama, seperti untuk SMP bertemakan flora dan fauna. Untuk kriteria penilaian di antaranya kesesuaian ide, warna dan bentuk, kerapian serta original. Berbagai praktisi seni rupa dari beragam kalangan didaulat sebagai juri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement