JAKARTA-- Bank Bukopin menyatakan siap dan mempersilakan bila ada investor Timur Tengah yang ingin mengembangkan bisnis perbankan syariah melalui anak perusahaan Bukopin, Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). Namun rencana itu bisa dilakukan bila proses konversi BPI menjadi bank umum syariah (BUS) rampung dilakukan.
Direktur Komersial Bank Bukopin, Mikrowa Kirana berharap, BPI telah dikonversi dan beroperasi sebagai BUS pada awal 2009. Tiga bulan lalu, permohonan izin konversi bank telah diajukan ke Bank Indonesia (BI). ''Kita berharap Bank Syariah Bukopin sudah berdiri kuartal pertama tahun depan. Tahun ini kita mempersiapkannya agar lebih setteld,'' ujar Mikrowa usai peluncuran produk Bukopin Syariah, IB Rencana, Selasa (24/6).
Menurut Mikrowa, potensi dana invesasi dari Timteng saat ini cukup besar. Karena itu, bila ada investor Timteng yang tertarik mengembangkan bisnis syariah melalui BPI, Bukopin akan menyambut dengan baik. ''Bisa saja pernyertaan saham akan menjadi salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan,'' ujarnya.
Sekretaris Umum Asosiasi Bank Islam Indonesia (Asbisindo), Bambang Sutrisno, menyambut baik keterbukaan Bank Bukopin dalam menerima investor Timteng mengembangkan perbankan syariah. Bambang yakin dengan keterbukaan pada investor, perkembangan perbankan syariah akan terdorong sekaligus memperkuat perbankan lokal. ‘’Itu bagus. Dengan masuknya para pemodal dari Timur Tengah, perbankan syariah di Indonesia bisa berkembang pesat dan juga memperkuat perbankan lokal,’’ katanya.
Masuknya berbagai investor Timteng dalam industri perbankan syariah di Indonesia merupakan sinyal baik. Menurut Bambang, selain investasi di sektor perbankan, investor Timteng juga akan menyebarkan informasi tentang Indonesia ke negara lain. ''Aliran informasi bahwa Indonesia merupakan negara tujuan investasi yang menguntungkan bisa tersebar luas ke berbagai investor lain,’’ ujarnya.
Ia juga mengatakan, dengan masuknya investasi Timteng ke negeri ini, Indonesia tidak lagi bergantung pada investasi Barat saja. Hal tersebut berarti mendiversifikasi sumber investasi luar negeri. Menurutnya, semakin banyak investor Timur Tengah yang masuk berinvestasi di Indonesia, secara tidak langsung akan meningkatkan citra Indonesia di dunia sebagai negara yang risiko investasinya rendah .
Jaring dana investasi Rp 30 Miliar
Pada kesempatan itu, Mikrowa menyebutkan, tabungan iB Rencana Bukopin Syariah merupakan produk investasi syariah yang dilindungi layanan perlindungan asuransi jiwa gratis hingga maksimal Rp 500 juta per nasabah. Dalam tahun pertama, Bank Bukopin Syariah menargetkan produk terbarunya ini bisa menjaring dana investasi masyarakat sebesar Rp 30 miliar.
Sementara, proyeksi tingkat keuntungan yang ditawarkan dalam setahun mencapai sekitar 6,5 persen. ‘’Yieldatau returnbisa 6,5 persen per tahun dan bahkan bisa lebih,’’ katanya. Rencananya, pemasaran produk iB rencana Bukopin Syariah akan difokuskan pada wilayah Jawa dan Sumatera. Dipilihnya dua wilayah tersebut karena jaringan layanan Bukopin Syariah telah berada di kedua pulau itu. Selain itu, Bukopin Syariah juga akan memanfaatkan kantor cabang office channellingyang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.