Senin 07 Jun 2010 23:04 WIB

Tunisia Ingin Menjadi Pusat Perbankan Syariah di Maghribi

Rep: Yogie Respati/ Red: Budi Raharjo
Bangque Zitouna
Bangque Zitouna

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Tunia ingin mengembangkan perbankan syariah di negaranya. Beroperasinya Banque Zitouna sebagai bank syariah pertama dijadikan sebagai tonggak awalnya.

Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Faysal Gouia, mengaku tertarik mengembangkan bank syariah karena prospeknya yang cerah. Dia mencontohkan perkembangan bank syariah di Malaysia, Bahrain, UEA, dan Arab Saudi yang tumbuh pesat. ''Kita sendiri berniat menjadi pusat keuangan dan perbankan di Maghribi,'' tekadnya.

Tak sekadar pandai berwacana, Faysal mengatakan di negaranya saat ini ada proyek besar bernama Finance City yang menyelaraskan seluruh sektor. Di sana ada bank dan lembaga keuangan internasional, juga lembaga pendidikan internasional. ''Ini proyek besar yang dapat mencakup banyak aspek keuangan dan perbankan,'' jelasnya.

Di bagian selatan Laut Mediterania, ujar Faysal, belum ada pusat keuangan yang terintegrasi. Banque Zitouna dinilainya bakal melengkapi Tunisia menjadi pusat keuangan modern dan lengkap. ''Jadi mungkin Tunisia bisa menjadi pusat keuangan seperti Dubai di Teluk atau Singapura dan Hong Kong di Asia,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement