Rabu 07 Jul 2010 23:05 WIB

BMI Mulai Penawaran Rights Issue

Rep: Yogie Respati/ Red: Budi Raharjo
Bank Muamalat
Foto: Amin Madani/Republika
Bank Muamalat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Muamalat Indonesia (BMI) memulai penawaran saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 1 triliun. Dengan dukungan penguatan modal tersebut, bisnis BMI di semester kedua diharapkan lebih ekspansif.

Direktur Utama BMI, Arviyan Arifin, mengatakan untuk mengakselerasi ekspansi bisnis di masa mendatang penerbitan saham baru menjadi sangat penting bagi BMI saat ini. ''BMI akan semakin akseleratif pada semester dua tahun ini karena didukung oleh mantapnya struktur modal,'' katanya dalam siaran persnya.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan pada akhir bulan lalu, pemegang saham menyetujui penambahan modal melalui rights issue. Jumlah saham baru yang ditawarkan berjumlah sebanyak-banyaknya 820.251.749 lembar dengan harga pelaksanaan Rp 1.161 per saham, yaitu saham biasa seri C dengan harga nominal Rp 500 per lembar saham. BMI pun telah menunjuk Bahana Securities sebagai penjamin emisi.

Arviyan menuturkan, bertambahnya modal Bank Muamalat secara langsung akan mendongkrak posisi rasio kecukupan modal (CAR). Hal tersebut pun akan mendorong ekspansi pembiayaan yang saat ini merupakan sumber utama pendapatan. ''Selain itu sebagian modal baru akan digunakan untuk investasi pengembangan jaringan, infrastruktur, dan teknologi informasi yang akan diprioritaskan di beberapa daerah potensial di Indonesia,'' paparnya.

Dengan melakukan right issue pun, lanjut dia, diharapkan akan memperlancar upaya BMI untuk memantapkan eksistensinya di antara pemain utama perbankan syariah di Indonesia. Pada 2010, BMI menargetkan total aset mencapai Rp 19,6 triliun atau tumbuh 21 persen dari posisi Desember 2009. Sementara dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan mencapai Rp 15,6 triliun atau tumbuh 17 persen dan total pembiayaan ditargetkan mencapai Rp 14,8 Triliun atau tumbuh 30 persen. Dengan menggenjot pembiayaan sebagai sumber pendapatan utama bank, pencapaian laba pada tahun 2010 pun ditargetkan mencapai Rp 244 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement