Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Generasi Milenial Miliki Tanggung Jawab Terhadap Pancasila

Selasa 10 Oct 2017 18:14 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berpesan agar generasi milenial harus memiliki tanggung jawab terhadap nilai-nilai Pancasila. Dia menilai kondisi dan situasi saat ini, Pancasila mengalami banyak terpaan. 

Hidayat menuturkan banyak yang berusaha mengaburkan Pancasila hanya untuk kepentingan kelompok tertentu dan menjadikan sebagai alat untuk mengkriminalisasi kelompok lain. Hal ini diungkapkan Hidayat Nur Wahid dalam Dialog TV One, MPR Rumah Kebangsaan dalam tema Revitalisasi dan Reaktualisasi Pancasila, Selasa (10/10).

“Pancasila harus hadir apa adanya sesuai dengan yang dirumuskan oleh para founding fathers dan mother,” kata Hidayat.

Dalam acara bincang-bincang dengan durasi 30 menit ini, Hidayat mengatakan, saat ini kita berada pada penjajahan gaya baru dimana saling mencaci, dan saling fitnah. Ada upaya untuk memisahkan dari NKRI dan ada pula gerakan separatis yang bisa mengoyak NKRI. Menurutnya, kita memiliki masalah di bidang ekonomi, agama, politik yang punya kepentingan mengadu domba.

“Seharusnya kita menyadari bahwa perbedaan yang dimiliki itu sebagai kekayaan bangsa, bukan sebagai rintangan bangsa,” katanya.

Untuk merumuskan sesuatu masalah, Pancasila memiliki sila keempat dimana musyawarah dan mufakat menjadi kata kunci semua permasalahan. Antara pemerintah dan DPR, ketika ingin membuat undang-undang masih mengandalkan musyawarah, juga ketentuan baru dalam undang-undang pada pemilihan presiden dipilih secara langsung itu juga melalui mekanisme musyawarah hingga keluar nama calon presiden.

“Prinsip Undang Undang adalah dicapai dengan cara musyawarah mufakat,” katanya.

Untuk pelaksanaan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia maka kondisi pemerataan ekonomi yang masih timpang itu menghadirkan negara untuk merealisasikan keadilan sosial. “Pancasila sebagai pandangan hidup bagi generasi milenial sebenarnya penerapannya mudah dan tidak rumit. Hanya ada lima sila dengan memakai bahasa Indonesia,” kata Hidayat.

Bila membandingkan kondisi dulu dan sekarang maka di masa lalu Pancasila dipelajari lewat indoktrinasi. Dan saat ini, lebih represif dengan sosialisasi. “Sosialisasi lebih natural untuk melaksanakan Pancasila dengan aman dan nyaman,” katanya.

Selain itu, untuk mewujudkan reaktualisasi dan revitalisasi Pancasila maka Pancasila harus dibela. “Kita memiliki pegangan hidup sangat kuat yang sudah dilakukan para founding father dan mother yakni, Pancasila,” katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler