REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Indonesia optimistis dengan potensi lautnya, untuk menjadi produsen ikan terbesar di dunia pada 2015. Untuk mewujudkan hal itu, perlu penyamaan visi insan kelautan dan perikanan nusantra. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Martani Huseini, pada pembukaan Indonesian Aquaculture di Bandar Lampung, Senin (4/10).

Event nasional Indo-Aquaculture ini berlangsung hingga 6 Oktober. Adapun rangkaian acara yang digelar yakni seminar, pameran, dan temu bisnis. Tahun ini mengangkat tema "Aquaculture for the Greates Fish Production in 2015". Untuk native speakers dari berbagai negara: Brazil, Australia, Jerman, Thailand, dan USA.

Menurut Martanil, Indo-Aquaculture diharapkan memacu insan perikanan untuk meningkatkan produksi ikan budidaya dalam mewujudkan visi agar Indonesia menjadi negara penghasil ikan terbesar di dunia pada 2015. ''Event ini diharapkan bisa mewujudkan visi Indonesia sebagai produsen ikan terbesar di dunia pada 2015,'' katanya.

Ia menyebutkan, perikanan budi daya yang menjadi objek dalam Indo-Aquaculture itu merupakan kontributor utama peningkatan produksi perikanan nasional. Dalam hal ini, ia mengatakan KKP telah menargetkan produksi perikanan budidaya meningkat hingga sebesar 353 persen selama periode tahun 2010-2014.

Peningkatan itu menandakan bahwa produksi perikanan budidaya harus meningkat dari 5,26 juta ton pada 2010 menjadi 16,89 juta ton pada 2014. Martani menambahkan hal penting adalah berperan aktif dalam melaksanakan pengelolaan bidang perikanan dan kelautan yang sinergis dan berkelanjutan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika